___1001seputaragamaislam.blogspot.com___
1). “Wahai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu
sekalian puasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang
sebelum kamu agar kamu sekalian bertaqwa “ (QS [2] Al-Baqarah - ayat : 183 ).
2).
“Bulan Ramadhan, bulan yang didalamnya diturunkan
Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelas an mengenai
petunjuk itu dan
pembeda (antara yang haq dengan yang bathil), karena itu
barangsiapa diantara kamu menyaksikan (masuknya bulan ini ), maka hendaklah ia puasa… ” (QS [2] Al-Baqarah : 185).
3)
“Telah bersabda Rasulullah saw. : Islam didirikan di atas lima perkara:
Bersaksi bahwa tidak ada Ilah selain Allah, dan sesungguhnya Muhammad itu adalah utusan Allah. Mendirikan Shalat Mengeluarkan
Zakat puasa di bulan Ramadhan Menunaikan haji ke Ka’bah. (HR.Bukhari Muslim).
4).
“Diriwayatkan dari Thalhah bin ‘ Ubaidillah ra. : bahwa sesungguhnya ada
seorang bertanya kepada Nabi saw. : ia berkata : Wahai Rasulullah beritakan
kepadaku puasa yang diwajibkan oleh Allah atas diriku. Beliau bersabda : puasa Ramadhan. Lalu orang itu bertanya lagi : Adakah puasa lain yang diwajibkan atas diriku ?. Beliau bersabda : tidak
ada, kecuali bila engkau puasa Sunnah. “.
”Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra : Bahwa sesungguhnya
Rasulullah saw. pernah bersabda : Ketika datang bulan Ramadhan: Sungguh telah
datang kepadamu bulan yang penuh berkat, diwajibkan atas kamu untuk puasa, dalam bulan ini pintu Jannah dibuka, pintu Neraka ditutup,
Setan- Setan dibelenggu. Dalam bulan ini ada suatu malam yang nilanya sama
dengan seribu bulan, maka barangsiapa diharamkan kebaikannya ( tidak beramal
baik didalamnya), sungguh telah diharamkan (tidak mendapat kebaikan di bulan
lain seperti di bulan ini). (HR. Ahmad, Nasai dan
Baihaqy. Hadits Shahih Ligwahairihi) .
5).
“Diriwayatkan dari Urfujah, ia berkata : Aku berada di tempat ‘Uqbah bin
Furqad, maka masuklah ke tempat kami seorang dari Sahabat Nabi saw. ketika
Utbah melihatnya ia merasa takut padanya, maka ia diam. Ia berkata: maka ia
menerangkan tentang puasa Ramadhan ia berkata : Saya telah mendengar Rasulullah saw
bersabda tentang bulan Ramadhan : Di bulan Ramadhan ditutup seluruh pintu
Neraka, dibuka seluruh pintu Jannah, dan dalam bulan ini Setan dibelenggu.
Selanjutnya ia berkata : Dan dalam bulan ini ada malaikat yang selalu menyeru :
Wahai orang yang selalu mencari/ beramal kebaikan bergembiralah anda, dan wahai
orang-orang yang mencari/berbuat kejelekan berhentilah ( dari perbuatan jahat)
. Seruan ini terus didengungkan sampai akhir bulan Ramadhan.” (Riwayat Ahmad dan Nasai )
6).
”Diriwayatkan dari Abi Hurairah ra. Sesungguhnya Nabi saw. telah bersabda :
Shalat Lima waktu, Shalat Jum’at sampai Shalat Jum’at berikutnya, puasa Ramadhan sampai puasa Ramadhan berikutnya, adalah menutup dosa-dosa (kecil) yang
diperbuat diantara keduanya, bila dosa-dosa besar dijauhi.” (H.R.Muslim)
✔
7).
“Diriwayatkan dari Abdullah bin Amru, bahwa sesungguhnya Nabi saw. telah
bersabda: puasa dan Qur’an itu memintakan syafa’at seseorang hamba di hari
Kiamat nanti. puasa berkata : Wahai Rabbku,aku telah mencegah dia memakan makanan
dan menyalurkan syahwatnya di siang hari, maka berilah aku hak untuk memintakan
syafa’at baginya. Dan berkata pula AL-Qur’an : Wahai Rabbku aku telah mencegah
dia tidur di malam hari ( karena membacaku ), maka berilah aku hak untuk
memintakan syafaat baginya. Maka keduanya diberi hak untuk memmintakan
syafaat.” (H.R. Ahmad, Hadits Hasan).
8).
“Diriwayatkan dari Sahal bin Sa’ad : Sesungguhnya Nabi saw telah bersabda :
bahwa sesungguhnya bagi Jannah itu ada sebuah pintu yang disebut ” Rayyaan”.
Pada hari kiamat dikatakan : Dimana orang yang puasa? ( untuk masuk Jannah melalui pintu itu), jika yang
terakhir diantara mereka sudah memasuki pintu itu, maka ditutuplah pintu itu.” (HR. Bukhary Muslim).
9).
Rasulullah saw. bersabda : Barangsiapa puasa Ramadhan karena beriman dan ikhlas, maka diampuni dosanya
yang telah lalu dan yang sekarang (HR.Bukhary
Muslim).
10)
“Diriwayatkan dari Ibnu Umar ra. beliau berkata : Manusia sama melihat Hilal
(bulan sabit), maka akupun mengabarkan hal itu kepada Rasululullah saw. Saya
katakan : sesungguhnya saya telah melihat Hilal. Maka beliau saw. puasa dan memerintahkan semua orang agar puasa.” (H.R Abu Dawud, Al-Hakim dan
Ibnu Hibban).(Hadits Shahih).
11)
“Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. Bahwa sesungguhnya Nabi saw. telah
bersabda: Mulailah puasa karena melihat ru’yah dan berbukalah (akhirilah puasa Ramadhan ) dengan melihat ru’yah. Apabila awan menutupi
pandanganmu, maka sempurnakanlah bulan Sya’ban selama Tiga Puluh hari. “( HR.
Bukhary Muslim).
“Diriwayatkan dari Hafshah , ia berkata : Telah bersabda
Nabi saw. : Barangsiapa yang tidak beniat (puasa Ramadhan) sejak malam, maka tidak ada puasa baginya .” (HR. Abu Dawud)
Hadits Shahih.
12)
“Diriwayatkan dari Ali ra., ia berkata : Sesungguhnya nabi saw telah bersabda :
telah diangkat pena ( kewajiban syar’i/ taklif) dari tiga golongan . – Dari
orang gila sehingga dia sembuh – dari orang tidur sehingga bangun – dari anak-anak sampai
ia bermimpi / dewasa.” (H.R. Ahmad, Abu Dawud, dan
Tirmidzi).
13)
“Diriwayatkan dari ‘Aisyah ra. ia berkata : Disaat kami haidh di masa
Rasulullah saw, kami dilarang puasa dan diperintahkan mengqadhanya, dan kami tidak diperintah
mengqadha Shalat “ (H.R Bukhary Muslim)
14)
“(Masa yang diwajibkan kamu puasa itu ialah) bulan Ramadhan yang padanya
diturunkan Al-Qur’an, menjadi pertunjuk bagi sekalian manusia, dan menjadi
keterangan-keterang an yang menjelaskan pertunjuk, dan (menjelaskan) antara
yang haq dengan yang bathil. Karenanya, siapa saja dari antara kamu yang
menyaksikan anak bulan Ramadhan (atau mengetahuinya) , maka hendaklah ia puasa di bulan itu; dan siapa saja yang sakit atau
dalam musafir maka (bolehlah ia berbuka, kemudian wajiblah ia puasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada
hari-hari yang lain. (Dengan ketetapan yang demikian itu) Allah menghendaki
kamu beroleh kemudahan, dan Ia tidak menghendaki kamu menanggung kesukaran. Dan
juga supaya kamu cukupkan bilangan puasa (sebulan Ramadhan), dan supaya kamu
membesarkan Allah karena mendapat pertunjukNya, dan supaya kamu bersyukur.” (QS
[2] Al-Baqarah – ayat :185)
15)
“Diriwayatkan dari Mu’adz , ia berkata : Sesungguhnya Allah swt telah
mewajibkan atas nabi untuk puasa, maka DIA turunkan ayat ( dalam surat AL-Baqarah : 183-184),
maka pada saat itu barangsiapa mau puasa dan barangsiapa mau memberi makan seorang miskin, keduanya
diterima. Kemudian Allah menurunkan ayat lain (AL-Baqarah : 185), maka
ditetapkanlah kewajiban puasa bagi setiap orang yang mukim dan sehat dan diberi rukhsah (
keringanan) untuk orang yang sakit dan bermusafir dan ditetapkan cukup memberi
makan orang misikin bagi oran yang sudah sangat tua dan tidak mampu puasa. ” (HR. Ahmad, Abu Dawud,
AL-Baihaqi dengan sanad shahih).
16).
“Diriwayatkan dari Hamzah Al-Islamy : Wahai Rasulullah, aku dapati bahwa diriku
kuat untuk puasa dalam safar, berdosakah saya ? Maka beliau bersabda : hal
itu adalah merupakan kemurahan dari Allah Ta’ala, maka barangsiapa yang
menggunakannya maka itu suatu kebaikan dan barangsiapa yang lebih suka untuk
terus puasa maka tidak ada dosa baginya ” (H.R.Muslim)
17).
“Diriwayatkan dari Sa’id Al-Khudry ra. ia berkata : Kami bepergian bersama
Rasulullah saw. ke Makkah, sedang kami dalam keadaan puasa. Selanjutnya ia berkata : Kami berhenti di suatu tempat.
Maka Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya kamu sekalian sudah berada ditempat
yang dekat dengan musuh kalian, dan berbuka lebih memberi kekuatan kepada kamu.
Ini merupakan rukhsah, maka diantara kami ada yang masih puasa dan ada juga yang berbuka. Kemudian kami berhenti di tempat
lain. Maka beliau juga bersabda: Sesungguhnya besok kamu akan bertemu musuh,
berbuka lebih memberi kekuatan kepada kamu sekalian,maka berbukalah. Maka ini
merupakan kemestian, kamipun semuanya berbuka. Selanjutnya bila kami bepergian
beserta Rasulullah saw. kami puasa .” (H.R Ahmad, Muslim dan Abu
Dawud).
✔
18).
“Diriwayatkan dari Sa’id Al-Khudry ra. ia berkata : Pada suatu hari kami pergi
berperang beserta Rasulullah saw. di bulan Ramadhan. Diantara kami ada yang puasa dan diantara kami ada yang berbuka . Yang puasa tidak mencela yang berbuka ,dan yang berbuka tidak mencela
yang puasa. Mereka berpendapat bahwa siapa yang mendapati dirinya ada
kekuatan lalu puasa, hal itu adalah baik dan barangsiapa yang mendapati dirinya
lemah lalu berbuka,maka hal ini juga baik” (HR.
Ahmad dan Muslim)
19).
“Dari Jabir bin Abdullah : Bahwa sesungguhnya Rasulullah saw. pergi menuju ke
Makkah pada waktu fathu Makkah, beliau puasa sampai ke Kurraa’il Ghamiim dan semua manusia yang
menyertai beliau juga puasa. Lalu dilaporkan kepada beliau bahwa manusia yang menyertai
beliau merasa berat , tetapi mereka tetap puasa karena mereka melihat apa yang tuan amalkan (puasa). Maka beliau meminta segelas air lalu diminumnya. Sedang
manusia melihat beliau, lalu sebagian berbuka dan sebagian lainnya tetap puasa. Kemudian sampai ke telinga beliau bahwa masih ada yang
nekad untuk puasa. Maka beliaupun bersabda : mereka itu adalah durhaka.” (HR.Tirmidzy) .
20).
“Ucapan Ibnu Abbas : wanita yang hamil dan wanita yang menyusui apabila
khawatir atas kesehatan anak-anak mereka, maka boleh tidak puasa dan cukup membayar fidyah memberi makan orang miskin ”
(Riwayat Abu Dawud). Shahih
“Diriwayatkan dari Nafi’ dari Ibnu Umar: Bahwa sesungguhnya
istrinya bertanya kepadanya (tentang puasa Ramadhan), sedang ia dalam keadaan hamil. Maka ia menjawab
: Berbukalah dan berilah makan sehari seorang miskin dan tidak usah mengqadha puasa .” (Riwayat Baihaqi)
Shahih.
21).
“Diriwayatkan dari Sa’id bin Abi ‘Urwah dari Ibnu Abbas beliau berkata :
Apabila seorang wanita hamil khawatir akan kesehatan dirinya dan wanita yang
menyusui khawatir akan kesehatan anaknya jika puasa Ramadhan. Beliau berkata : Keduanya boleh berbuka (tidak puasa) dan harus memberi makan sehari seorang miskin dan tidak
perlu mengqadha puasa” (HR.Ath-Thabari dengan sanad
shahih di atas syaratMuslim , kitab AL-irwa jilid IV hal 19).
22).
“…dan makan dan minumlah hingga jelas bagimu benang
putih dari benang hitam (fajar), kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai malam…” (Al-Baqarah : 187).
23).
“Dari Abu Hurairah ra.: bahwa sesungguhnya nabi saw. telah bersabda :
Barangsiapa yang terlupa, sedang dia dalam keadaan puasa, kemudian ia makan atau minum, maka hendaklah ia
sempurnakan puasanya. Hal itu karena sesungguhnya Allah hendak memberinya
karunia makan dan minum ” (Hadits Shahih, riwayat
Al-Jama’ah kecuali An-Nasai).
24).
Dari Abu Hurairah ra. bahwa sesungguhnya Nabi saw telah bersabda : Barang siapa
yang muntah dengan tidak sengaja, padahal ia sedang puasa – maka tidak wajib qadha (puasanya tetap sah), sedang
barang siapa yang berusaha sehinggga muntah dengan sengaja, maka hendaklah ia
mengqadha (puasanya batal). (H.R : Abu Daud dan
At-Tirmidziy )
25)
Diriwayatkan dari Aisyah ra ia berkata : Disaat kami berhaidh ( datang bulan )
dimasa Rasulullah saw. kami dilarang puasa dan diperintah untuk mengqadhanya dan kami tidak diperintah
untuk mengqadha shalat. (H.R : Al-Bukhary dan Muslim )
Diriwayatkan dari Hafshah, ia berkata : Telah bersabda Nabi
saw. Barang siapa yang tidak berniat untuk puasa ( Ramadhan ) sejak malam, maka tidak ada puasa baginya. ( H.R : Abu Daud )
hadits shahih.
26)
Telah bersabda Rasulullah saw: Bahwa sesungguhnya semua amal itu harus dengan
niat ( H.R : Al-Bukhary dan Muslim )