Rabu, 25 Februari 2015

► Harun Yahya : Pendapat Harun Yahya Tentang Keberadaan Allah Berdasarkan Ayat Al Quran.



___1001seputaragamaislam.blogspot.com___

Sebagian orang membayangkan bahwa diri mereka sendiri adalah sebuah materi, dan dunia yang mereka lihat di sekelilingnya adalah sesuatu materi yang pasti. Tapi mereka menganggap Allah (sesungguhnya Allah lebih dari itu) sebagai imajinasi yang meliputi suatu materi yang pasti itu.
Senin, 23 Februari 2015

► Harun Yahya : Ayat-ayat Al Quran Tentang Ahli Kitab.




___1001seputaragamaislam.blogspot.com___

Orang – Orang yang Beriman di Antara Ahli Kitab dan Kebaikan – Kebaikan Mereka

“Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah kemunkaran, dan beriman kepada Allah.  Apabila para Ahli Kitab beriman, maka itu akan lebih baik bagi mereka. Beberapa dari mereka ada yang beriman ... “ (Q.S. Al 'Imran, 110)
Sabtu, 21 Februari 2015

► Harun Yahya : Ayat–ayat Al-Quran Yang Menyatan Kemenangan Akan Nilai-nilai Moral Islam




___1001seputaragamaislam.blogspot.com___

“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa,
Jumat, 20 Februari 2015

✿ Apakah Perbedaan JIN, SETAN dan IBLIS ? (Berdasarkan Al Qur'an Karim)


[Seputar Agama Islam]
✿ Apakah Perbedaan JIN, SETAN dan IBLIS ? (Berdasarkan Al Qur'an Karim)

Mudah-mudahan Allah senantiasa mencurahkan rahmatNya kepada kita, dan selalu membimbing kita dalam menjalani kehidupan ini, dan semoga Allah melingungi kita dari tipu daya setan yang misi mereka adalah menghancurkan aqidah kita.

Apakah Bedanya JIN, SETAN DAN IBLIS ? Apakah Mereka Mahkluk Yang Berbeda-beda ?

A. JIN.


Di dalam Al-Quran Al-Kariem, Allah SWT menyebut beberapa kali kata ‘jin’. Bahkan ada satu surat yang secara khusus membahas tentang jin dan dinamakan dengan surat Al-Jin. 

Bila disimpulkan secara sekilas, maka ada hal-hal yang bisa ketahui dari Al-Quran Al-Kariem tentang siapakah sosok jin itu.

1. Jin diciptakan oleh Allah SWT dari api. 


Allah SWT menyebutkan bahwa jin itu diciptakan dari api yang sangat panas, juga disebutkan terbuat dari nyala api.

“Dan Kami telah menciptakan jin sebelum dari api yang sangat pana”. (QS. Al-Hijr : 27) 
Dan juga firman allah :
“Dan Dia menciptakan jin dari nyala api”.(QS. Ar-Rahman : 15)

2). Jin ada yang muslim dan ada yang tidak.
 
َDan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang saleh dan di antara kami ada yang tidak demikian halnya. Adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda. (QS. Al-Jin : 11)

Contoh jin muslim adalah jin yang menjadi tentara nabi Sulaiman as.


“Dan Kami (tundukkan)angin bagi Sulaiman, yang perjalanannya di waktu pagi sama dengan perjalanan sebulan dan perjalanannya di waktu sore sama dengan perjalanan sebulan dan Kami alirkan cairan tembaga baginya. Dan sebahagian dari jin ada yang bekerja di hadapannya dengan izin Tuhannya. Dan siapa yang menyimpang di antara mereka dari perintah Kami, Kami rasakan kepadanya azab neraka yang apinya menyala-nyala”. (QS. Saba’ : 12)

“Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang seperti kolam dan periuk yang tetap . Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur . Dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang berterima kasih”. (QS. Saba’ : 13) 

B. SETAN.



Sedangkan Syaitan itu menurut Al-Quran Al-Kariem adalah makhluq yang kerjanya mengajak kepada perbuatan jahat dan keji serta berbohong. 

1). Mengajak Kepada Perbuatan Keji

“Sesungguhnya syaitan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui”. (QS. Al-Baqarah : 169) 

2). Syetan Adalah Musuh Manusia.

Dan Allah SWT telah menegaskan bahwa syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia. 

“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu”. (QS. Al-Baqarah : 208) 

3). Memberi Janji Dan Angan-angan Kosong.

Syaitan itu kerjanya memberi janji dan angan-angan kosong kepada manusia.

“Syaitan itu memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal syaitan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka”. (QS. An-Nisa : 120) 

4). Syaitan Bisa Berujud Manusia.

Namun Syaitan itu tidak terbatas pada jenis makhluk halus / jin saja, melainkan manusia pun bisa dikategorikan sebagai syaitan. Dan Al-Quran Al-Kariem pun juga menyebut-nyebut tentang manusia yang menjadi syaitan itu.

“Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan manusia dan jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu . Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan”. (QS. Al-Anam : 112) 

Katakanlah : "Aku berlidung kepada Tuhan manusia. Raja manusia. Sembahan manusia. Dari kejahatan syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan ke dalam dada manusia, dari jin dan manusia. (QS.An-Naas : 1-6 ) 
dengan kata sederhananya setan itu adalah sifat, bisa berwujud jin dan berwujud manusia.

C. IBLIS. 

Sedangkan Iblis adalah makhluq durhaka yang jenisnya adalah jin, bukan jenis manusia. Al-Quran Al-Karim secara tegas menyebutkan bahwa Iblis itu adalah dari jenis jin dengan kata sederhananya setan itu adalah sifat.

Dan ketika Kami berfirman kepada para malaikat : "Sujudlah kamu kepada Adam , maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turanan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti bagi orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Kahfi : 50) 

Jadi bisa disebutkan bahwa Iblis itu adalah seorang oknum yang berjenis jin. Dialah dahulu jin yang paling dekat dengan Allah SWT, lalu berubah menjadi ingkar lantaran tidak mau diperintahkan untuk bersujud kepada Adam, manusia pertama. 

Dan ketika Kami berfirman kepada para malaikat : "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis, ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir”. (QS.Al-Baqarah : 34) 

Motivasi yang menghalangi si Iblis itu untuk sujud kepada Adam tidak lain adalah rasa kesombongan dan tinggi hati. Dia merasa dirinya jauh lebih baik dari Adam.

Allah berfirman : "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud di waktu Aku menyuruhmu?" Menjawab iblis "Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah". (QS. Al-Araf : 12) 

Ciri yang paling utama dari Iblis adalah dia tidak mati-mati sampai hari kiamat. Dan penangguhan usianya itu memang telah diberikan oleh Allah SWT.

Iblis menjawab : "Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan". Allah berfirman: "Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh." (QS.Al-Araf : 14-15) 

Iblis berkata :
"Ya Tuhanku, beri tangguhlah aku sampai hari mereka dibangkitkan". Allah berfirman: "Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh, sampai kepada hari yang telah ditentukan waktunya ". (QS. Shaad : 79-81)

Jadi iblis adalah nama seorang jin yang hidup di masa penciptaan Adam as dan tidak mati-mati sampai hari ini. Iblis adalah kakek moyang syetan yang juga punya keturunan, namun keturunannya itu tidak mendapatkan jaminan untuk hidup sampai kiamat. Dan sebagai bangsa jin, ada diantara keturunannya itu yang mati. Meksi barangkali usianya berbeda dengan rata-rata manusia. Tetapi tetap akan mati juga. Kecuali kakek moyang mereka yaitu Iblis. 

Allahu’alamu bishshawab


Ya Allah... semoga yang membaca artikel ini :
¤ Muliakanlah orangnya… Yang belum menemukan jodoh semoga lekas dipertemukan... Yang belum mendapatkan keturunan semoga cepat mendapatkannya… Semoga tergerak hatinya untuk bersedekah… Yang laki2 entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid… Bahagiakanlah keluarganya… Luaskan rezekinya seluas lautan… Mudahkan segala urusannya… Kabulkan cita-citanya… Jauhkan dari segala Musibah, Penyakit, Prasangka Keji… Jauhkan dari segala Fitnah, Berkata Kasar dan Mungkar. Aamiin ya Rabbal'alamin.

“Bila kau tak tahan lelahnya belajar maka kau harus tahan menanggung perihnya kebodohan” (Imam Syafi’i)




✿ Jin Qarin, Jin Pendamping Manusia Sejak Lahir.


[Seputar Agama Islam]
✿ Jin Qarin, Jin Pendamping Manusia Sejak Lahir.

Pasti kita pernah mendengar yang namanya KERASUKAN, nah biasanya, orang yang kerasukan ini mengaku bahwa ia adalah sosok seorang yang sudah meninggal, dan sengaja meminjam raga orang lain untuk berkomunikasi dengan orang yang masih hidup, karena konon arwahya masih penasaran karena ada pesan yang belum tersampaikan.

Pasti kejadia ini sudah tak asing lagi bagi kita, tahukah anda, biasanya ketika seseorang kerasukan dan mengaku dirinya adalah sosok orang yg telah meninggal, itu bukanlah setan , melainkan sosok yang merasuk ke dalam tubuhnya itu adalah sahabat almarhum/almarhumah yang tidak lain adalah Qarin atau jin pendamping yang selalu mendampinginya sewaktu hidup. Jadi ia tahu betul apa yang dilakukan almarhum/almarhumah sewaktu hidup.

Siapakah Qarin itu sebenarnya?

Apakah ia jin pendamping yang baik atau jahat bagi orang yang di dampinginya?
Mengapa qarin tidak meninggal menyusul orang yang didampinginya ke alam baka (kekal)?
Secara bahasa ”Qarin” berarti teman atau pasangan karena itu Qarin sering di artikan sebagai teman yang selalu mendampingi kita kapan saja kita berada.

Layaknya teman , ada yang baik dan ada yang buruk. Begitu juga dengan Qarin, ia kadang memiliki pengaruh baik pada kita kadang juga memiliki pengaruh buruk pada kita. Tetapi pengaruh kita sebagai manusia lebih tinggi dibandingkan pengaruh Qarin terhadap kita.

Qarin sudah ada sejak kita lahir. Karena itu , ada yang mengistilahkan qarin itu pasangan kembar kita. Hanya saja ia bentuknya ghaib dan tak terlihat. Sebagai pasangan yang selalu mengikuti kita kemana saja , sudah pasti ia tahu betul apa yang kita kerjakan semasa hidup. Sehingga qarin bisa menyampaikan keinginan2 yg ingin di sampaikan alkmarhum/almarhumah saat ihdupnya yang belum sempat terucap.

Keberadaan Qarin dalam tubuh kita di pertegas oleh hadist nabi riwayat Abdulah bin mas' ud. Dalam hadist tersebut di sebutkan bahwa rasullulah bersabda “ Tidak ada seorangpun diantara kalian yang tidak di tunjuknya jin pendamping (Qarin) “.”Para sahabat bertanya”. “Termasuk anda, ya Rosulullah?”.“ya” Jawab nabi. “Hanya saja aku mendapat pertolongan Allah, sehingga jin pendampingku masuk islam, dan ia tidak pernah mengajak ku kecuali yang baik-baik.”

Konon jin (Qarin) yang mendampingi nabi itu bernama Habib al-Huda dan ia beragama islam. Disinyalir jin nabi ini masih hidup hingga sekarang. Dan tinggal di Baqi'. Disana ia memiliki majelis dakwah, yang kerap kali di datangi oleh jin-jin lainnya yang beragama islam. Jadi layaknya manusia , jin juga memiliki tempat untuk belajar dan mengajar.

Dalam Al Quran sendiri perkataan Qarin disebutkan dalam Surat Zukhruf (43) : 36, “Barang siapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al Qur’an), kami adakan baginya setan (yang menyesatkan), maka setan itulah yang menjadi Qarin, dan sesungguhnya merka benar-benar menghalangi mereka dari jalan dan mereka menyangka bahwa mereka mendapatkan petunjuk”.

Menurut Prof. Dr. Quraish Shihab dalam tafsir Al-Mishbah, penggunaan bentuk tunggal bagi kata Qarin dalam ayat di atas mengisyaratkan bahwa setiap orang yang enggan mengikuti tuntunan agama akan memiliki qarin. Ini terjadi bagi perorangan, bukannya sekelompok yang memperoleh satu Qarin secara bersama-sama.

Artinya dalam setiap tubuh manusia pasti ada Qarinnya. Ia akan mempengaruhi orang yang di dampinginya itu kepada jalan yang sesat. Bagi yang tidak memiliki iman, akan tersesat. Sebaliknya, bagi seseorang yang beriman maka akan dapat menepis godaan qarinnya.

Kata qarin juga disebut dalam surat Qaf (50) ayat 27. “Dan yang menyertai dia berkata (pula) “Ya Tuhan Kami , aku tidak menyesatkannya tetapi dialah yang berada dalam kesesatan.”

Menurut Quraish shihab , surat Qaf (50) ayat 23, membicarakan tentang keadaan orang-orang kafir di hari kiamat yang telah menjadi korban godaan qarin. Qarin itu mempertunjukan kepada Allah tentang orang yang telah berhasil di godanya yaitu seperti orang kafir, dan ia pantas disiksa di neraka.

Allah pun lalu melemparkan orang-orang kafir itu kepada neraka seperti yang terlukis dalam ayat berikutnya dari surat Qaf ayat 24, “Allah berfirman : ”Lemparkanlah olehmu berdua ke dalam neraka semua orang yang sangat ingkar dan keras kepala”

Tetapi Qarin sendiri tak pernah mau bertanggung jawab atas dosa yang dipikul manusia atau siksaan yang diterima oleh orang yang sesat sehingga di masukan ke neraka, ini terlihat dari penjelasan ayat berikutnya dari surat Qaf ayat 27 tersebut. Qarin mengelak bahwa itu bukan merupakan perbuatannya.

Seperti halnya manusia , Qarin juga ada yang beragama islam, ateis, kristen dan yahudi. Konon Qarin yang non muslim ini bertengger di bahu kiri pada orang yang di dampinginya. Sebaliknya Qarin yang Muslim berasa di bahu kanan, Dia selalu membantunya untuk taat kepada Allah. Jika kita lupa shalat, dia mengingatkan dan membangunkan kita. Dia tidak pernah meninggalkan orang yang di dampinginya kecuali ia sedang menggauli istrinya. Ketika sang suami isteri sudah masuk kamar dan pintu di tutup, maka Qarin pun dengan sekejap sudah berada di Mekah untuk shalat disana dan balik lagi dengan sekejap ke rumah muslim tersebut.

Tidak seperti manusia, Qarin tidak dapat mati hingga hari kiamat. Sebab ia merupakan bangsa jin. Seperti bangsa jin lainnya, ia pun tidak bisa mati kecuali saat datangnya hari kiamat. Maka dari itu, ketika yang di dampinginya meninggal, qarin kerap kali menampakkan wujudnya seperti diri org yang dulu di dampinginya.

Biasanya Qarin itu berperilaku persis seperti orang yang di dampinginya. Jika orang yang di dampinginya adalah orang yang saleh maka ia akan berperilaku persis seperti orang itu, meskipun orang itu sudah meninggal. Karena itu kerap kali kita mendengar kisah-kisah tentang orang saleh yanng sudah meninggal dunia , tetapi kita masih melihat nya sedang mengaji di masjid, beribadah dan sebagainya.

Sebagian orang menilai itu karena karomahnya padahal itu adalah Qarin yang dulu mendampinginya ia akan persis melakonkan perilaku orang yang di dampinginya saat masih hidup.

Wallahu alam bishawab.


Ya Allah... semoga yang membaca artikel ini :
¤ Muliakanlah orangnya… Yang belum menemukan jodoh semoga lekas dipertemukan... Yang belum mendapatkan keturunan semoga cepat mendapatkannya… Semoga tergerak hatinya untuk bersedekah… Yang laki2 entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid… Bahagiakanlah keluarganya… Luaskan rezekinya seluas lautan… Mudahkan segala urusannya… Kabulkan cita-citanya… Jauhkan dari segala Musibah, Penyakit, Prasangka Keji… Jauhkan dari segala Fitnah, Berkata Kasar dan Mungkar. Aamiin ya Rabbal'alamin.

“Bila kau tak tahan lelahnya belajar maka kau harus tahan menanggung perihnya kebodohan” (Imam Syafi’i)




Kamis, 19 Februari 2015

✿ Keberadaan Jin Berdasarkan Ayat AL Qur’an Karim.


[Seputar Agama Islam]
✿ Keberadaan Jin Berdasarkan Ayat Al Qur’an Karim.

Bangsa Jin, sesungguhnya adalah benar-benar ada, seperti yang tertulis dalam Al-Qur'an pada QS. Al-Hijr ayat : 27:
Artinya : Dan sesungguhnya Kami telah ciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering yang berasal dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Dan kami telah ciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.

Hanya keberadaan Jin memang tidak bisa dilihat dengan mata biasa. Karena, seperti ditulis pada QS. Al-A'rof : 27 :
Artinya : Sesungguhnya ia (jin) dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari sutatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka.
Sebenarnya ditidak tampaknya mereka sangat menguntungkan buat manusia dan merupakan Rahmat Allah kepada manusia, karena keberadaan Jin yang jumlahnya lebih banyak daripada manusia akan membuat manusia kesulitan untuk dapat hidup berdampingan.
Seperti disebutkan diatas, bangsa jin termasuk makhluk ghaib, tidak bisa kita lihat tetapi sesungguhnya ada. Karena mereka gaib, tentunya mereka tidak terikat dengan unsur kemanusiaan yang bersifat materialistik, seperti penyakit dsb. Otomatis umur mereka lebih panjang daripada manusia. Sehingga populasi jin lebih banyak daripada manusia. Inilah kenapa bangsa jin lebih banyak daripada manusia. Ayat Al-Quran Al-A'rof : 179 membuktikan kalau jin juga berpopulasi seperti manusia :
Kutipannya Al-A'rof : 179 : 'Mereka (Manusia & Jin) itu seperti binatang ternak'
Juga karena sifat jin yang gaib, sehingga mereka tidak terikat dengan ruang (space) seperti yang manusia butuhkan. Ruangan seukuran 1 meter persegi mungkin didiami oleh ribuan jin. Mari kita kaji ayat QS. Al-Quran surat Al-Naml : 39 :
Artinya : Aku (Jin Ifrit) sanggup membawanya (singasana Balqis) kepada baginda (Nabi Sulaiman) sebelum baginda berdiri dari persidangan ini. Sesungguhnya aku cukup mampu berbuat demikian lagi dipercaya.
Ayat ini membuktikan bila jarak yang jauh bukanlah masalah buat bangsa jin. Karena ketidakterikatan mereka pada ruang, mudah saja mereka bepergian ketempat yang jauh dalam sekejap, atau tinggal pada ruang yang dalam ukuran manusia sangat kecil.

Rupa 'Jin'.

Sesuai penciptaanya, sesungguhnya bangsa jin terbuat dari api, seperti yang tertulis pada QS. Al-Arof : 12 :
Artinya : Saya (Iblis) lebih baik daripadanya (manusia). Engkau ciptakan saya dari api, dan engkau ciptakan dia dari tanah.

Dan bangsa jin mampu keluar masuk pada benda-benda lain termasuk manusia tanpa dapat dihambat.

Dalam hadits Bukhari disebutkan Nabi bersabda :
Artinya : Sesungguhnya Ifrit, sebagian dari golongan Jin semalam menggangu saya, agar saya berhenti melakukan sholat, namun Allah melindungi saya lalu saya mau mengikatnya pada teras masjid sampai pagi hari agar kamu dapat melihatnya. Tetapi saya ingat kepada nabi Sulaiman (kemampuan menguasai Jin yang Allah berikan kepadanya) yang pernah berkata : Ya Allah, ampunilah saya dan berilah saya kerajaan yang tidak pantas bagi orang-orang sesudah saya. (Lihat Saba': 12).

Sedangkan penampakkan sebagian bangsa jin, yaitu iblis bisa menyerupai apa saja sesuai dengan bentuk-bentuk yang diinginkannya, ini sesuai dengan keinginannya yang tertuang dalam surat Shad: 82-83 :
Artinya : Iblis menjawab: 'Demi kekuasaan Engkau, aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-Mu yang mukhlis diantara mereka.'
Jadi dalam rangka menyesatkan manusia, Iblis dapat merubah dirinya kedalam bentuk apa saja yang diinginkannya.

Golongan Jin.

Jin berbeda dengan malaikat, dimana semua malaikat pasti beriman.
Seperti juga manusia, sesungguhnya bangsa jin terdiri dari banyak golongan, tetapi dipisahkan dalam 2 kelompok besar, yaitu golongan pertama, yang beriman kepada Allah dan telah menjadi mukmin. Sedang golongan kedua yang bangkang kepada Allah, biasa disebut kafir. Mari kita lihat QS. Al-Jin : 11 :
Artinya : Dan bahwasanya di antara kami (bangsa Jin) ada orang-orang yang sholeh, dan adapula yang tidak demikian. Kami menempuh jalan yang berbeda-beda.

Kewajiban jin sama dengan kewajiban manusia, yaitu menyembah Allah dan melaksanakan seluruh perintah-Nya, seperti tertuang dalam surat Adz-Dzariyat : 56 :
Artinya : Dan Aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.

Demikian juga balasan atas segala pengingkaran manusia dan jin lakukan, Allah akan berikan balasan kepada manusia dan jin neraka yang sama seperti dalam Al-Quran surat Al-A'rof : 179 :
Artinya : Dan sesungguhnya telah Kami ciptakan untuk isi neraka Jahanam kebanyakan dari jin dan manusia (untuk mereka yang kafir).

Jin yang beriman dalam proporsi yang sama dengan yang kafir, keberadaan jin yang beriman ini banyak disebutkan dalam Al-Qur'an diantaranya dalam QS. Al-Jin : 1-2 :
Artinya : Katakanlah hai Muhammad, 'Telah diwahyukan kepadaku, bahwa sekelompok jin telah mendengar Al-Qur'an, lalu mereka berkata : Kami telah mendengarkan pembacaan Al-Qur'an yang menakjubkan. Yang memberi petunjuk kepada jalan yang benar. Lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seorangpun dengan Tuhan kami.'

Disini sangat jelas bila ada sebagian golongan jin yang mukmin. Termasuk dalam golongan pembangkang adalah :
1). Iblis.
Seperti tertuang dalam ayat Al-Qur'an surat Al-Baqaroh : 34 :
Artinya : Dan ingatlah ketika Kami berfirman kepada malaikat; Bersujudlah kepada Adam; Maka mereka bersujud selain daripada Iblis.
Bangsa Iblis ini golongan jin yang sangat jahat, bahkan Allah telah menangguhkan umurnya hingga akhir zaman dalam tugasnya untuk menyesatkan manusia, seperti yang tertulis dalam Al-Quran surat Shad : 80-81:
Artinya : Allah berfirman : 'Sesungguhnya kamu (bangsa iblis) termasuk orang-orang yang diberi tangguh, sampai kepada hari yang telah ditentukan waktunya (hari kiamat)'.

2). Syaitan.
Seperti tertuang dalam ayat Al-Qur'an surat Al-An'am : 112 :
Kutipannya : Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan dari bangsa manusia (orang yang memiliki sifat dasar seperti syaitan) dan dari bangsa jin.

3). Dan banyak lainnya. Seperti IfritMaradahA'wanGhawwashunThayyarunTawabi', Qurona', 'Ammar dsb. Dimana mereka bertugas untuk menipu daya manusia agar mengikuti jejak mereka nantinya, yaitu menghuni neraka jahanam.

Mengantisipasi Godaan Jin Kafir.

Nabi Saw, pernah bersabda tentang hal-hal yang paling ditakuti dan menjadi musuh bagi bangsa jin pembangkang (Kafir) :
  1. Takut kepada Nabi.
  2. Seorang imam (pemimpin) yang adil.
  3. Orang kaya yang merendah hati.
  4. Pedagang yang jujur.
  5. Orang alim yang menjalankan sholat dengan khusyu'.
  6. Seorang mukmin yang memberikan nasehat yang baik.
  7. Mukmin yang sayang kepada sesamanya.
  8. Orang yang bertaubat dan konsisten dalam tobatnya
  9. Orang yang menjaga dirinya dari hal-hal yang haram.
  10. Orang yang selalu suci (berthaharoh).
  11. Mukmin yang dermawan
  12. Mukmin yang baik akhlaknya (tingkah lakunya).
  13. Mukmin yang berguna bagi seluruh umat ciptaan Allah.
  14. Orang yang hafal Al-Qur'an dan selalu membacanya.
  15. Orang yang selalu sholat tengah malam, ketika orang lain tidur.
Saya pernah membaca buku 'Godaan Syaitan' karya Md. Ali Alhamidy, dimana ditulis ketika Surat Ali Imran ayat 135, 136 diturunkan, terjadilah sesuatu yang menggemparkan bagi para syaitan yang menjadi anak buah Iblis. Sang Iblis terdengar meraung-raung menggelegar sehingga terdengar keseluruh jagad raya ini. Para syaitan keheranan dan mendatangi rajanya sang Iblis tersebut. Ada hal apakah yang mengakibatkan rajanya menjadi sangat gusar '

Setelah mereka mendatangi rajanya, akhirnya sang raja memberitahu bila telah turun ayat Al-Qur'an yang sangat merugikan golongan mereka (para jin kafir/pembangkang), yaitu bahwa seseorang yang berdosa, bila ia ingat akan Tuhan, artinya ingat dan sadar akan kesalahannya, lalu dia minta ampun kepada Allah, kemudian tidak melanjutkan lagi segala kesalahan yang telah disadarinya tersebut, maka dia akan diberi ampun oleh Tuhan. Dengan demikian maka sekarang tidak ada gunanya menggoda manusia, karena kalau manusia lantas tobat, maka sia-sialah usaha mereka.
Berikut adalah surat Ali Imran ayat 135 & 136 :
Artinya : Dan orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri (sengaja berbuat dosa), mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah ' Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal didalamnya dan itulah sebaiknya pahala orang yang beramal.

Dan pada saat itu juga mereka berkumpul dan bermusyawarah bagaimana caranya supaya turunnya ayat itu menjadi sia-sia juga bagi umat manusia.
Kemudian diputuskan untuk menggoda manusia dengan cara setelah mereka berbuat dosa, supaya malas bertobat. Kemudian membisiki dengan kata-kata manis seperti : 'Besok sajalah bertobatnya kalau hatinya sudah tenang', karena kita masih muda, masih ingin senang-senang dan ingin menikmati hidup. Bila nanti semua keinginan kita terpuaskan, maka tentunya pintu tobat selalu terbuka bagi Allah SWT Dan mereka juga menugaskan beberapa syaitan baik dari golongan jin maupun manusia, untuk menjaga dan meneliti kondisi orang-orang tersebut agar selalu berbuat dosa, tanpa pernah bertobat, dengan menimbulkan masalah-masalah dan kesenangan-kesenangan baru.
Sedang bagi golongan kafir yang ingin segera bertobat dan menjadi mukmin selalu diberikan pandangan-pandangan keliru tentang Islam, bahkan dengan jalan mem-palsu-kan bentuk Allah yang maha esa; seperti mencintai dan menyenangi 'perwujudan' Allah dalam bentuk-bentuk tertentu, mengganggap segala nik'mat dunia sebagai anugerah dari Allah, dsb; agar mereka semakin engan untuk menjadi mukmin.
Dan keputusan yang terakhir adalah agar manusia selalu menganggap terhadap dosa-dosanya sebagai hal yang baik, tidak terasa kalau salah. Maka dihiasilah amal perbuatan manusia tersebut dengan sutera halus sehingga orang yang berbuat salah itu bila diperingatkan tidak akan menyadari akan kesalahannya. Orang yang menasehati bahkan akan dianggap sebagai musuhnya, karena mereka menganggap apa yang mereka kerjakan adalah benar belaka.
Maka dengan keputusan ini bergembiralah hati sang Iblis dan anak buahnya, para syaitan.

Membentengi diri dari Godaan Jin Kafir.

Hati manusia, sebagai perwujudan dari roh yang telah Allah isikan kedalam jasad manusia, memiliki fitrah dan keinginan. Didalamnya terdapat malaikat dan syaitan yang saling membisiki dengan hal-hal baik dan jahat. Jika perbuatan baik kita lebih dominan, maka malaikat berperan lebih banyak dalam hidup kita, demikian juga sebaliknya.
Tentang adanya syaitan yang mengganggu manusia, Nabi SAW, pernah menyatakan :
Artinya : Masing-masing kamu memiliki syaitan,. Lalu para sahabat bertanya : Apakah engkau juga ' Kemudian Nabi menjawab: Juga aku, hanya saja saya ini telah ditolong oleh Allah Ta'ala terhadap mereka (para syaitan), sehingga mereka menjadi mukmin, maka mereka tidak menyuruh kecuali hal yang baik saja. (HR. Ibnu Mas'ud dan Muslim).

Agar kita tidak diganggu oleh mereka (para syaitan/jin dari golongan kafir), adalah mengerjakan hal sebagai berikut :

1). Selalu ber-Taqwa dan dzikir kepada Allah, karena seperti tertulis dalam QS. Al-A'rof : 201 :

Artinya : 'Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa, apabila ditimpa kepada mereka sesuatu gangguan was-was syaitan, mereka teringat (selalu berlindung) kepada Allah, maka ketika itu mereka menjadi orang-orang yang memiliki pemandangan.'

2). Selalu berdzikir (ingat kepada Allah), merupakan alat pembasmi yang paling ampuh untuk mengalahkan atau memperkecil pengaruhnya, seperti yang disabdakan oleh Nabi SAW :

Artinya : 'Syaitan itu meletakkan belalainya pada hati anak Adam (manusia). Maka jika manusia itu berdzikir, maka syaitan itu mengendap (tidak dapat berbuat apa-apa), tetapi jika ia lengah dan tidak mengingat Allah, maka ia (syaitan) akan menelan (menguasai) hatinya (manusia).' (HR. Ibnu Abid-Dunya).
3). Berpuasa dan makan secukupnya, berarti membentengi masuknya syaitan kedalam hati, seperti yang pernah Nabi SAW katakan : Artinya : 'Sesungguhnya syaitan itu berjalan pada manusia lewat tempat jalannya darah. Maka sempitkanlah tempat berjalannya dengan lapar.' (HR. Ahmad, Al-Bukhari, Muslim serta Abu Dawud dan Ibnu Majah).

4). Mengerti akan tabi'at (kebiasaan) mereka yang selalu mengganggu manusia seperti yang tertulis didalam Al-Quran, upaya syaitan menggunakan berbagai cara untuk mengganggu umat manusia :

Artinya : 'Kemudian demi Allah aku (Iblis) datangi mereka, dari belakang, kanan, maupun kirinya, dan tidaklah Engkau jumpai jumlah terbanyak dari mereka, bersyukur kepada Engkau.' (QS. Al-Arof : 16-17).



Ya Allah... semoga yang membaca artikel ini :
¤ Muliakanlah orangnya… Yang belum menemukan jodoh semoga lekas dipertemukan... Yang belum mendapatkan keturunan semoga cepat mendapatkannya… Semoga tergerak hatinya untuk bersedekah… Yang laki2 entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid… Bahagiakanlah keluarganya… Luaskan rezekinya seluas lautan… Mudahkan segala urusannya… Kabulkan cita-citanya… Jauhkan dari segala Musibah, Penyakit, Prasangka Keji… Jauhkan dari segala Fitnah, Berkata Kasar dan Mungkar. Aamiin ya Rabbal'alamin.

“Bila kau tak tahan lelahnya belajar maka kau harus tahan menanggung perihnya kebodohan” (Imam Syafi’i)



 
;