___1001seputaragamaislam.blogspot.com___
✔
Pada artikel sebelumnya kita
telah membahas tentang ayat-ayat Al-Qur'an yang menjelaskan perkembangan janin
di dalam rahim. Kemudian kita juga membaca hadits Nabi Muhammad S.A.W. bahwa
ketika 42 hari telah berlalu, maka Allah meniupkan ruh ke dalam embrio dengan
mengirimkan seorang malaikat untuk mebentuk telinga, mata, kulit, daging dan
tulangnya dan kemudian dia bertanya : "Ya
Tuhan, apakah anak ini dijadikan laki-laki atau seorang perempuan? "
Maka Tuhan memutuskan apa yang Dia inginkan dan malaikat mencatatnya. Jadi pada
hari ke-42 atau setelah hari ke-40 barulah jenis kelaminnya dapat
diidentifikasi. Dan ini telah terbukti secara ilmiah. Informasi ini baru kita
ketahui di zaman modern dengan adanya mikroskop yang canggih.
Sekarang
mari kita lihat komentar dari Keith Moore yang merupakan profesor dan ketua
departemen anatomi di Universitas Toronto, Kanada. Dia ahli yang terkenal dalam
bidang perkembangan janin dan embrio. Bukunya yang berjudul The Developing
Human selama bertahun-tahun menjadi buku teks standar dalam banyak
perguruan tinggi di seluruh dunia. Buku-bukunya diterjemahkan ke dalam banyak
bahasa. Dia mempelajari ayat-ayat Al-Qur'an dan hadist Nabi Muhammad tentang
perkembangan embrio manusia, dan menurutnya :
"Sampai abad ke-19 tidak
ada yang tahu tahapan perkembangan manusia. Sebuah sistem tahap perkembangan
embrio manusia baru dikembangkan di sekitar akhir abad ke-19 berdasarkan simbol
alfabet. Dan selama abad ke-20, simbol angka digunakan untuk menggambarkan 23
tahap perkembangan embrio. Sistem penomoran tahap ini tidak mudah dipahami, dan sistem yang
lebih baik seharusnya didasarkan pada perubahan morfologi. Dalam beberapa tahun
terakhir, studi Al-Qur'an mengungkapkan dasar lain untuk klasifikasi tahap
embrio yang berkembang, yang didasarkan pada
perubahan bentuk yang mudah dipahami. Tahap ini menggunakan istilah yang
digunakan Tuhan dan diwahyukan kepada Nabi Muhammad oleh malaikat Jibril serta
dicatat dalam Al-Qur'an. Jelas bagi saya bahwa pasti ayat-ayat ini sampai
kepada Muhammad dari Tuhan, karena hampir semua pengetahuan ini belum pernah
ditemukan sampai beberapa abad kemudian. Semua ini membuktikan bahwa Muhammad
pasti Rasul Tuhan."
(Keith Moore, The
Developing Human)
Dia adalah salah satu ahli
terbaik yang memeriksa ayat-ayat Al-Qur'an dan hadist. Dan dia mengatakan bahwa
mustahil informasi itu diketahui oleh orang-orang yang hidup pada masa 1.400
tahun yang lalu, dan dia juga menunjukkan bahwa embriologi modern harus
mengikuti sistem tahapan yang disebutkan dalam Al-Qur'an. Dengan kata lain,
Al-Qur'an telah menggambarkan perkembangan embrio manusia dengan begitu jelas
sehingga harus menjadi standar buku teks ilmiah.
Jadi ini pernyataan yang sangat
luar biasa. Keith Moore sendiri pada akhirnya menjadi seorang muslim.
✔
Selanjutnya kita ingin membahas
tentang siklus air.
Proses siklus air terjadi ketika matahari
memanaskan laut sehingga airnya menguap dan terbentuklah awan. Kemudian angin
membawa awan tersebut sampai pada akhirnya turunlah hujan. Mungkin kita sudah
tahu bagaimana proses siklus air dan pembentukan cadangan air di bawah tanah.
Tapi orang-orang zaman dahulu, misalnya pada zaman Yunani kuno, mereka tidak
bisa menjelaskannya meskipun mereka ahli dalam bidang filsafat dan ilmu
pengetahuan. Mereka berteori bahwa mata air bawah tanah adalah kumpulan air
yang datang dari laut dan terkumpul di gua-gua. Dan kemudian air yang datang
dari laut dan terkumpul di gua-gua itu meresap ke dalam tempat cadangan bawah
tanah melalui jurang di dalam laut.
Bahkan baru pada abad ke-18
orang-orang mengetahui siklus air. Namun pada masa 1.400 tahun yang lalu,
Al-Qur'an telah menjelaskannya pada surat Az-Zumar di ayat 21:
"Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air
dari langit, maka diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi kemudian
ditumbuhkan-Nya dengan air itu tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu
menjadi kering lalu kamu melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-Nya
hancur berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat
pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal."
(Q.S. Az-Zumar:21)
Ada satu fakta menarik yang
disebutkan dalam surat An-Nuur Al-Qur'an ayat 40. Dan ayat itu membahas tentang
orang-orang kafir. Al-Qur'an menggambarkan keadaan orang kafir sebagai berikut :
“Atau seperti gelap gulita di
lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di
atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia
mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) barangsiapa yang
tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya
sedikitpun.” (Q.S. An-Nuur:40)
Di sini Allah berfirman bahwa
orang-orang kafir yang tidak beriman kepada-Nya, adalah orang yang berada dalam
kegelapan. Hidup mereka begitu membingungkan sampai-sampai mereka hampir tidak
bisa melihat.
Tampaknya ayat ini terkesan
sangat puitis dan kuat. Namun jika kita menelitinya dengan cermat, ada fakta
ilmiah di dalam ayat ini.
Pertama-tama, Al-Qur'an
menjelaskan tentang lautan yang dalam dan ombak di atas ombak. Tentu kita tahu
tentang ombak yang ada di permukaan laut. Tapi apa artinya “ombak di atas ombak"? Apakah ada ombak lain di dalam
laut? Nah, kita akan mencari tahu.
Di kedalaman laut sebenarnya
ada ombak juga dan hal ini baru ditemukan para ilmuwan zaman modern. Ini
disebut dengan gelombang internal. Gelombang internal disebabkan karena air di
kedalaman memiliki tekanan yang lebih tinggi daripada air di atasnya. Jadi
tepat seperti penjelasan Al-Qur'an yaitu "ombak
di atas ombak."
Al-Qur'an juga menjelaskan
tentang orang-orang yang kehilangan cahaya sehingga mereka tidak dapat melihat.
Sinar cahaya terdiri dari tujuh warna : merah, jingga, kuning, hijau, biru,
nila, ungu. Ketika cahaya menembus kedalaman air, maka ini dikenal dengan
istilah "refraksi."
Misalnya, di kedalaman 10-15 meter, air menyerap warna merah, dan saat anda
menyelam lebih dalam lagi, setiap spektrum warna diserap oleh air, sehingga
pada kedalaman sekitar 1.000 meter maka keadaan sudah gelap total.
Ingat apa yang Al-Qur'an
firmankan : "apabila dia
mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya." Kegelapan
ini berada di bawah gelombang internal dalam laut. Bahkan ada ikan tertentu di
kedalaman tersebut yang dapat menghasilkan cahaya sendiri sehingga ikan-ikan
itu bisa melihat. Ini benar-benar menakjubkan karena baru pada masa modern
sekarang, orang-orang bisa menjelajahi kedalaman laut di bawah 1.000 meter.
Hanya dengan mesin modern yang sangat canggih, kapal selam, dan pakaian
menyelam, maka seseorang dapat turun ke kedalaman itu.
Namun Al-Qur'an 1.400 tahun
yang lalu sudah menggambarkan gelombang internal lautan dan kegelapan yang ada
di kedalaman lautan. Bagaimana mungkin Nabi Muhammad yang tinggal di padang
pasir mengetahui informasi yang rinci tentang ilmu pengetahuan dan oseanografi?
Professor Rao yang ahli dalam
biologi kelautan di Universitas King Abdul Aziz di Jeddah mengatakan :
"1.400 tahun yang lalu
seorang manusia normal tidak bisa menjelaskan fenomena ini secara rinci
sehingga informasi ini pasti datang dari Sesuatu yang supernatural
(ghaib)."
(Professor Rao, Ahli Biologi
Kelautan)
✔
Selanjutnya saya akan membahas
ayat-ayat Al-Qur'an yang menjelaskan tentang alam semesta.
Sampai tahun 1960-an ada
kontroversi besar di antara para ilmuwan mengenai keadaan alam semesta.
Beberapa ilmuwan mulai mengembangkan teori bahwa alam semesta sebenarnya terus
meluas. Dari teori ini, muncullah teori Big Bang. Teori Big Bang mengatakan
bahwa alam semesta berawal dari singularitas. Pada awalnya, alam semesta itu
sangat kecil, dari materi yang sangat padat dan bertekanan tinggi. Kemudian
materi yang sangat padat dan bertekanan tinggi ini meledak dan terciptalah alam
semesta.
Ada juga teori keadaan statis.
Teori ini sangat disukai para ateis. Teori ini mengatakan bahwa alam semesta
tetap seperti ini di masa lalu dan keadaan alam semesta takkan pernah berubah
sampai kapanpun. Teori ini diyakini oleh para ilmuwan masa lalu dan juga oleh
Albert Einstein. Karena Albert Einstein adalah ilmuwan terkenal, maka
orang-orang juga percaya pada teori keadaan statis.
Teori keadaan statis ditentang
oleh teori Big Bang yang didukung oleh Fred Hoyle dan Lemaitre. Dan pada zaman
modern, bukti-bukti telah terungkap yang menunjukkan bahwa variasi dalam
spektrum cahaya yang dipancarkan dari galaksi dan bintang, yang disebut
"Red Shift" menunjukkan bahwa alam semesta memang semakin meluas. Dan
fakta ilmiah ini telah disepakati oleh hampir semua ilmuwan. Bukti-buktinya
sangat jelas dan kuat.
Sekarang kita cocokkan dengan
apa yang Al-Qur'an firmankan dalam surat Adz:Dzaariyaat ayat 47 :
"Dan langit itu, Kami
membuatnya dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami yang
memperluasnya." (Adz-Dzaariyaat:47)
Ini luar biasa karena pada masa
1.400 tahun yang lalu, Al-Qur'an sudah menyebutkan bagaimana alam semesta
berkembang.
Bukti selanjutnya adalah
penemuan “radiasi latar belakang gelombang mikro kosmik” pada tahun
1964. Dan ini telah diprediksi dalam teori Big Bang sebagai hasil dari plasma
panas-terionisasi pada masa awal pembentukan alam semesta, yaitu ketika pertama
kali plasma panas-terionisasi tersebut menjadi dingin sehingga cukup untuk
membentuk hidrogen netral dan menyebabkan ruang angkasa menjadi transparan dan
ringan. Dan penemuan ini membuat kalangan fisikawan sepakat bahwa Big Bang
adalah model yang paling tepat untuk mengemukakan asal dan evolusi alam
semesta.
Apa yang Al-Qur'an katakan
dalam surat Al-Anbiyaa' ayat 30?
"Dan apakah orang-orang
yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu
adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air
Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga
beriman?" (Al-Anbiyaa':30)
Para ilmuwan zaman modern yakin
bahwa alam semesta berasal dari materi yang sangat padat (singularitas) dan
mengarah pada terjadinya Big Bang. Al-Qur'an menunjukkan kondisi singularitas
ini dengan sangat tepat. Inilah bukti bahwa Al-Qur'an memang firman Allah.
Al-Qur'an juga menyebutkan
bahwa Allah berpaling ke langit saat “dukhan.”
Dan dukhan dalam bahasa Arab berarti asap. Ini juga dengan akurat
menggambarkan massa gas panas dari alam semesta sebelum galaksi dan
bintang-bintang mulai terbentuk.
Jadi 1.400 tahun yang lalu,
Al-Qur'an sudah menjelaskan tentang keadaan alam semesta yang terus berkembang,
berbicara tentang asal-mula alam semesta, bahwa Langit dan Bumi tadinya
bersatu, berbicara tentang massa gas panas yang seperti asap.
Dan Al-Qur'an dalam Surat
Al-Anbiyya ayat 30 menyebutkan bahwa setiap makhluk hidup terdiri dari air.
Manusia dan hewan sekitar 70 hingga 80% terdiri dari air. Inilah fakta lainnya
yang telah disebutkan dalam Al-Qur'an 1.400 tahun yang lalu.
Jadi setelah membaca tentang
fakta-fakta ilmiah yang ada di dalam Al-Qur’an, saya harap bagi yang muslim
maka akan semakin beriman kepada Allah S.W.T.. Sedangkan bagi yang non-muslim,
maka kami mengundang anda untuk menuju jalan yang benar, menuju Islam, sebuah
agama yang diwahyukan untuk menuntun umat manusia menuju rahmat Allah.
Sumber
: Lampu
Islam