___1001seputaragamaislam.blogspot.com___
ALLAH Subhaanahu
Wa Ta’ala telah mewajibkan kepada seluruh manusia untuk memeluk agama
Islam karena Rosululloh Shallallaahu ‘alaihi Wa Sallam diutus untuk
seluruh manusia, sebagaimana firman-NYA :
”Katakanlah : ‘ Hai Manusia, sesungguhnya aku adalah Rosul (utusan) ALLAH kepadamu semua, yaitu ALLAH yang memiliki kerajaan langit dan bumi, tidak ada ilah (sesembahan) yang berhak diibadahi dengan benar selain DIA, Yang menghidupkan dan Yang mematikan.’ Maka berimanlah kamu kepada ALLAH dan Rosul-NYA, yaitu Nabi yang ummi yang beriman kepada ALLAH dan kepada kalimat-kalimat-NYA (Kitab-kitab-NYA) dan ikutilah ia, agar kamu mendapat petunjuk.” (Al Quran, surat Al – A’raaf (7), ayat 158),-
”Katakanlah : ‘ Hai Manusia, sesungguhnya aku adalah Rosul (utusan) ALLAH kepadamu semua, yaitu ALLAH yang memiliki kerajaan langit dan bumi, tidak ada ilah (sesembahan) yang berhak diibadahi dengan benar selain DIA, Yang menghidupkan dan Yang mematikan.’ Maka berimanlah kamu kepada ALLAH dan Rosul-NYA, yaitu Nabi yang ummi yang beriman kepada ALLAH dan kepada kalimat-kalimat-NYA (Kitab-kitab-NYA) dan ikutilah ia, agar kamu mendapat petunjuk.” (Al Quran, surat Al – A’raaf (7), ayat 158),-
Ayat di
atas sesuai dengan sabda Rosululloh Shallallaahu ‘alaihi Wa Sallam : “ Demi ROBB yang diri Muhammad berada di
tangan-NYA, tidaklah mendengar seseorang dari umat yahudi dan nasrani tentang
diutusnya aku (Muhammad), kemudian ia mati dalam keadaan tidak beriman dengan
apa yang aku diutus dengannya (Islam), niscaya ia termasuk penghuni Neraka.” (HR. Imam Muslim
No. 153, dari Sahabat Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu).-
Islam
adalah agama yang sempurna dalam aqidah dan syari’at, diantara bentuk
kesempurnaannya adalah :
✔ Islam memerintahkan untuk
bertauhid dan melarang perbuatan syirik.
✔
Memerintahkan untuk berbuat jujur dan melarang
berkata dan bersikap sombong.
✔ Memerintahkan
untuk berbuat adil dan melarang bersikap zhalim.
✔ Memerintahkan
untuk bersikap amanah dan melarang bersikap khianat.
✔ Memerintahkan
untuk menepati janji dan melarang ingkar janji.
✔ Memerintahkan
untuk berbakti kepada Ibu – Bapak serta melarang mendurhakai keduanya.
✔ Islam
menjaga agama dan Islam mengharamkan seseorang murtad (keluar dari agama
Islam).
✔ Islam menjaga jiwa, oleh karena itu ALLAH Subhaanahu
Wa Ta’ala mengharamkan pembunuhan dan penumpahan darah umat Islam. Islam
memelihara jiwa, oleh karena itu Islam mengharamkan pembunuhan secara tidak
haq (tidak benar), dan hukuman bagi orang yang membunuh jiwa seseorang
sacara tidak haq adalah hukuman mati.
✔ Islam menjaga akal, oleh karena itu Islam
mengharamkan setiap yang memabukkan seperti khamr, narkoba dan bahkan sebagian
ulama mengharamkan rokok,… Wallahu a’lam.-
✔ Islam
menjaga harta, oleh karena itu Islam mengajarkan amanah (kejujuran) dan
menghargai orang2 yang amanah bahkan menjanjikan kehidupan bahagia di Surga
kepada mereka. Dan Islam juga melarang mencuri dan korupsi serta mengancam
pelakunya dengan hukman potong tangan sebatas pergelangan.
✔ Islam
menjaga Nasab (keturunan), oleh karena itu ALLAH Subhaanahu Wa Ta’ala mengharamkan
zina dan segala jalan yang membawa kepada zina.
✔ Islam
menjaga kehormatan, oleh karena itu ALLAH Subhaanahu Wa Ta’ala mengharamkan
menuduh orang baik2 sebagai pezina atau tuduhan2 lain yang merusak
kehormatannya.
Kaum
muslimin yang dirahmati ALLAH Subhaanahu Wa Ta’ala, mari kita tanyakan
kepada diri kita masing-masing, sudahkan kita tunduk dan patuh kepada ALLAH Subhaanahu
Wa Ta’ala dan apakah kita sudah memeluk agama Islam ini secara kaffah (keseluruhan)…..
? jawabannya ada pada diri kita masing-masing ……. Wallahu a’lam.-
Bila kita perhatikan dan
bandingkan kehidupan yang serba modern saat ini dengan masa turun dan berkembangnya
Islam di muka bumi ini yang jaraknya kurang lebih sudah sekitar seribu empat
ratusan tahun yang lalu, maka sangatlah maklum sudah terjadi pergeseran
syari’at agama ini yang jauh. Oleh karena itu, jangan sampai kita terbawa
pergeseran tersebut, kita harus mengikuti kajian2 ilmiah agama ini, yang
mengkaji bagaimana ALLAH dan Rosul-NYA mengajarkan agama ini melalui para
Sahabat, Tabi’it, Tabiut Tabi’in dan para ulama terdahulu, karena Rosululloh Shallallaahu
‘Alaihi Wa Sallam bersabda : “Sebaik-baik
manusia adalah pada masaku ini, yaitu masa Sahabat, kemudian yang sesudahnya
(masa Tabi’it), kemudian yang sesudahnya (masa Tabi’ut Tabi’in).” (HR. Imam Bukori
No. 2652 – HR. Imam Muslim No. 2533, dari SahabatAbdullah bin Mas’ud).-.
Ironisnya, bila ditegakkan
syari’at disekitar umat Islam itu sendiri, maka orang disekitarnya akan
menganggap hal yang asing, misalnya : Dahulu wanita yang berbusana muslim
adalah guru2 wanita dan murid2 wanita dari sekolah2 agama Islam (Madrasah),
kemudian di penghujung tahun delapan puluhan yang lalu dimana wanita muslim
secara umum saat itu mulai berbusana muslim (tidak harus guru2 agama maupun
murid dari suatu Madrasah), maka lingkungan disekitarnya menganggap hal yang
aneh, namun syukur Alhamdulillah, saat ini banyak wanita muslim yang pergi
bekerja dengan berbusana muslim. Padahal kalau kita perhatikan, Islam memiliki
keistimewaan, yaitu sesuai untuk setiap masa, tempat dan kondisi umat,
maksudnya berpegang teguh kepada Islam tidak akan menghilangkan kemaslahatan
umat, bahkan dengan Islam ini umat akan menjadi baik, sejahtera, aman dan
sentausa.
Mari kita
perhatikan firman ALLAH Subhaanahu Wa Ta’ala berikut ini : ”DIA-lah
yang mengutus Rosul-NYA dengan membawa petunjuk Al-Quran dan agama yang haq
(benar), untuk dimenangkan-NYA atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik
tidak menyukainya.” (Al Quran, surat At-Taubah (9), ayat
33).-
Ayat yang
mulia di atas menjelaskan bahwa Rosul-NYA membawa agama yang sempurna, yaitu
berita yang benar, iman yang benar, ilmu yang bermanfaat, amal shalih yang
shahih (tepat) yang bermanfaat di dunia serta di akhirat dan hal ini tidak ada
pada agama selain Islam. Sebagaimana dinyatakan dalam hadits shahih dari
Rosululloh Shallallaahu ‘Alaihi Wa Sallam, beliau bersabda : “Sesungguhnya ALLAH telah menghimpunkan
bumi untukku, lalu aku melihat timur dan baratnya. Kekuasaan umatku nanti akan
mencapai kawasan bumi yang dihimpunkan untukku.” (HR. Imam Muslim
No. 2889).- Hal ini terbukti ketika
pemerintahan Islam dipegang oleh Khalifah Umar bin al-Khaththab dimana
kekuasaan Islam saat itu sampai ke Eropah dan pada akhirnya kebesaran Islam itu
sendiri perlahan akan berkurang hingga akhirnya Islam menjadi asing bagi
masyarakat berikutnya, artinya walaupun jumlah pemeluknya banyak, namun
yang masih menegakkan syari’atnya semakin sedikit. Hal ini seiiring dengan
hadits2 berikut ini :
Ibnu
Jarir meriwayatkan dari Harun bin Antharah, dari ayahnya, ia mengatakan, “Ketika turun ayat ini, ”Pada hari ini telah KU-sempurnakan bagimu agamamu…..”
yaitu pada hari Haji Akbar, maka Umar menangis. Melihat hal itu Nabi Muhammad Shallallaahu
‘Alaihi Wa Sallam bertanya, “Apa yang membuatmu menangis ?” Ia menjawab,’
Yang membuatku menangis bahwa sebelumnya pemeluk agama kita ini terus bertambah.
Adapun jika sudah sempurna, maka tidaklah sesuatu itu sempurna melainkan
selanjutnya akan berkurang
kualitas keimanan pemeluknya. Beliau menimpali, “Kamu benar.” (Ath-Thabari IX/519
- Shahih Tafsir Ibnu Katsir III/27).-
Hadits
ini ini diperkuat dengan hadits shahih lainnya, yaitu : “Sesungguhnya Islam mula-2 datang dalam keadaan asing, dan akan
kembali lagi dalam keadaan asing, maka beruntunglah bagi orang yang asing.” (HR. Imam Muslim
I/130, No. 145, dari jalur Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu – No. 146
dari jalur Ibnu Umar radhiyallaahu ‘anhu).-
ALLAH Subhaanahu
Wa Ta’ala berfirman : ”Dan KAMI turunkan AL-Quran kepadamu dengan membawa
kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu Kitab-kitab yang diturunkan
sebelumnya dan sebagai batu ujian terhadap Kitab-kitab yang lain.”
(Al Quran, surat Al-Midah (5), ayat 48).-
Mengimani
Nabi Muhammad Shallallaahu ‘alaihi Wa Sallam, artinya membenarkan dengan
penuh penerimaan dan kepatuhan pada seluruh apa yang dibawanya, bukan hanya
membenarkan semata, namun tidak patuh. Kita lihat bagaimana paman Nabi Muhammad
Shallallaahu ‘alaihi Wa Sallam, Abu Thalib, dia membela Nabi Muhammad Shallallaahu
‘alaihi Wa Sallam dalam berdakwah dari ancaman orang2 kafir Quraisy,
namun di akhir hayatnya Abu Thalib tidak mau mengucapkan “Laa
ilaaha illallaah”
, ia
termasuk orang yang tidak beriman kepada ALLAH dan Nabi Muhammad Shallallaahu
‘alaihi Wa Sallam , meskipun ia membenarkan pula bahwa Islam adalah agama
yang terbaik.
Sekali lagi bahwa agama Islam mencakup seluruh
kemaslahatan yang terkandung di dalam agama2 terdahulu. Islam memiliki
keistimewaan, yaitu sesuai untuk setiap masa, tempat dan kondisi umat,
maksudnya berpegang teguh kepada Islam tidak akan menghilangkan kemaslahatan
umat, bahkan dengan Islam ini umat akan menjadi baik, sejahtera, aman dan
sentausa. Tetapi harus diingat bahwa Islam tidak tunduk terhadap masa, tempat
dan kondisi umat. Apabila umat manusia menginginkan keselamatan di dunia dan di
akhirat, maka mereka harus masuk Islam dan tunduk dalam melaksanakan syari’at
Islam.
Agama
Islam adalah agama yang benar, ALLAH Subhaanallahu Wa Ta’ala menjanjikan
kemenangan kepada orang yang berpegang teguh kepada agama ini dengan baik,
namun dengan syarat mereka harus mentauhidkan ALLAH, menjauhkan segala bentuk
perbuatan syirik, menuntut ilmu syar’i, dan mengamalkan amal yang shalih.
Dengan
Islam, ALLAH Subhaanahu Wa Ta’ala mengakhiri serta menyempurnakan
agama-NYA yang dianut umat Nabi-Nabi sebelumnya dan dengan Islam pula, ALLAH Subhaanahu
Wa Ta’ala menyempurnakan kenikmatan-NYA dan meridhai Islam sebagai
agama. Agama Islam adalah agama yang benar dan satu-satunya agama yang diterima
ALLAH Subhaanahu Wa Ta’ala, selain agama Islam tidak akan diterima ALLAH
Subhaanahu Wa Ta’ala dan tidak ada pluralisme agama.
ALLAH Subhaanahu
Wa Ta’ala berfirman : ”Wahai orang-orang yang beriman ! masuklah kedalam Islam
secara kaffah (keseluruhan), dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan.
Sungguh, ia musuh yang nyata bagi-mu.” (Al Quran, surat Al
–Baqarah (2), ayat 208),-
Kemudian
pada ayat yang lain ALLAH Subhaanahu Wa Ta’ala berfirman : ” Wahai
orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada ALLAH dengan sebenar-benar taqwa
kepada-NYA dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama
Islam.” (Al Quran, surat Ali – Imran (3),
ayat 102),-
Kaum
muslimin yang dirahmati ALLAH Subhaanahu Wa Ta‘ala, marilah kita syukuri
nikmat yang amat besar ini dengan menegakkan syari’at-NYA di mana pun kita
berada, walaupun konsekuensinya kita akan menjadi orang asing di lingkungan
kita sendiri, barakallahu fikum.-
Ya ALLAH,
sesungguhnya kami memohon kepada-MU, karena segala puji hanya bagi-MU, tidak
ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya ENGKAU,
tidak ada sekutu bagi-MU, Yang Mahapemberi, wahai Pencipta langit dan bumi,
wahai ROBB Yang Memiliki Keagungan dan Kemuliaan, wahai ROBB Yang Maha Hidup
lagi Maha Berdiri Sendiri, sesungguhnya kami memohon kepada-MU turunkanlah
rahmat-MU untuk kami dan kami memohon kepada-MU Surga dan kami berlindung
kepada-MU dari Neraka, Aamiin,-
Mahasuci ENGKAU, ya
ALLAH, aku memuji-MU. Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah (sesembahan)
yang berhak diibadahi dengan benar selain ENGKAU, aku memohon
ampunan dan bertaubat kepada-MU,-
Bertakwalah kepada
ALLAH Subhaanahu wa Ta’ala di mana pun kita berada, dan iringilah
perbuatan buruk dengan perbuatan baik maka kebaikan akan menghapuskan keburukan
itu, dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik,-
Shalawat serta
salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Rosululloh Shallallahu ‘Alaihi Wa
Salam, keluarga, para Sahabat, Tabi’in, Tabi’ut Tabi’in dan mereka
yang senantiasa setia dijalan-NYA yang lurus hingga hari Akhir Zaman.-
Demikian sharing ilmu yang bisa
saya sampaikan, mudah2an sharing ini bermanfa’at dan mohon ma’af bila tidak
berkenan,-
Subhaanakallahumma Wabihamdika Astaghfirullah Wa atubu ilahi - Assalamu’alaikum
Warohmatullahi Wabarakatuh.-