[Seputar Agama Islam]
✿ Keberadaan Jin Berdasarkan Ayat Al Qur’an Karim.
Bangsa Jin, sesungguhnya adalah benar-benar ada, seperti yang tertulis dalam Al-Qur'an pada QS. Al-Hijr ayat : 27:
✿ Keberadaan Jin Berdasarkan Ayat Al Qur’an Karim.
Bangsa Jin, sesungguhnya adalah benar-benar ada, seperti yang tertulis dalam Al-Qur'an pada QS. Al-Hijr ayat : 27:
Artinya : Dan sesungguhnya Kami telah ciptakan manusia (Adam) dari tanah
liat kering yang berasal dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Dan kami telah
ciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.
Hanya keberadaan Jin memang tidak bisa dilihat dengan mata biasa.
Karena, seperti ditulis pada QS. Al-A'rof : 27 :
Artinya : Sesungguhnya ia (jin) dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari
sutatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka.
Sebenarnya ditidak tampaknya mereka sangat menguntungkan buat
manusia dan merupakan Rahmat Allah kepada manusia, karena keberadaan Jin yang
jumlahnya lebih banyak daripada manusia akan membuat manusia kesulitan untuk
dapat hidup berdampingan.
Seperti disebutkan diatas, bangsa jin termasuk makhluk ghaib,
tidak bisa kita lihat tetapi sesungguhnya ada. Karena mereka gaib, tentunya
mereka tidak terikat dengan unsur kemanusiaan yang bersifat materialistik,
seperti penyakit dsb. Otomatis umur mereka lebih panjang daripada manusia.
Sehingga populasi jin lebih banyak daripada manusia. Inilah kenapa bangsa jin
lebih banyak daripada manusia. Ayat Al-Quran Al-A'rof : 179 membuktikan kalau
jin juga berpopulasi seperti manusia :
Kutipannya Al-A'rof : 179 : 'Mereka (Manusia & Jin) itu seperti binatang ternak'
Juga karena sifat jin yang gaib, sehingga mereka tidak terikat
dengan ruang (space) seperti yang manusia butuhkan. Ruangan seukuran 1
meter persegi mungkin didiami oleh ribuan jin. Mari kita kaji ayat QS. Al-Quran
surat Al-Naml : 39 :
Artinya : Aku (Jin Ifrit) sanggup membawanya (singasana Balqis) kepada
baginda (Nabi Sulaiman) sebelum baginda berdiri dari persidangan ini.
Sesungguhnya aku cukup mampu berbuat demikian lagi dipercaya.
Ayat ini membuktikan bila jarak yang jauh bukanlah masalah buat
bangsa jin. Karena ketidakterikatan mereka pada ruang, mudah saja mereka
bepergian ketempat yang jauh dalam sekejap, atau tinggal pada ruang yang dalam
ukuran manusia sangat kecil.
✔ Rupa 'Jin'.
Sesuai penciptaanya, sesungguhnya bangsa jin terbuat dari api, seperti
yang tertulis pada QS. Al-Arof : 12 :
Artinya : Saya (Iblis) lebih baik daripadanya (manusia). Engkau ciptakan
saya dari api, dan engkau ciptakan dia dari tanah.
Dan bangsa jin mampu keluar masuk pada benda-benda lain termasuk
manusia tanpa dapat dihambat.
Dalam hadits Bukhari disebutkan Nabi bersabda :
Artinya : Sesungguhnya Ifrit, sebagian dari golongan Jin semalam menggangu
saya, agar saya berhenti melakukan sholat, namun Allah melindungi saya lalu
saya mau mengikatnya pada teras masjid sampai pagi hari agar kamu dapat
melihatnya. Tetapi saya ingat kepada nabi Sulaiman (kemampuan menguasai Jin
yang Allah berikan kepadanya) yang pernah berkata : Ya Allah, ampunilah saya
dan berilah saya kerajaan yang tidak pantas bagi orang-orang sesudah saya.
(Lihat Saba': 12).
Sedangkan penampakkan sebagian bangsa jin, yaitu iblis bisa
menyerupai apa saja sesuai dengan bentuk-bentuk yang diinginkannya, ini sesuai
dengan keinginannya yang tertuang dalam surat Shad: 82-83 :
Artinya : Iblis menjawab: 'Demi kekuasaan Engkau, aku akan menyesatkan
mereka semuanya, kecuali hamba-Mu yang mukhlis diantara mereka.'
Jadi dalam rangka menyesatkan manusia, Iblis dapat merubah dirinya
kedalam bentuk apa saja yang diinginkannya.
✔ Golongan Jin.
Jin berbeda dengan malaikat, dimana semua malaikat pasti beriman.
Seperti juga manusia, sesungguhnya bangsa jin terdiri dari banyak
golongan, tetapi dipisahkan dalam 2 kelompok besar, yaitu golongan pertama,
yang beriman kepada Allah dan telah menjadi mukmin. Sedang golongan kedua yang
bangkang kepada Allah, biasa disebut kafir. Mari kita lihat QS. Al-Jin : 11 :
Artinya : Dan bahwasanya di antara kami (bangsa Jin) ada orang-orang yang
sholeh, dan adapula yang tidak demikian. Kami menempuh jalan yang berbeda-beda.
Kewajiban jin sama dengan kewajiban manusia, yaitu menyembah Allah
dan melaksanakan seluruh perintah-Nya, seperti tertuang dalam surat
Adz-Dzariyat : 56 :
Artinya : Dan Aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
menyembah-Ku.
Demikian juga balasan atas segala pengingkaran manusia dan jin
lakukan, Allah akan berikan balasan kepada manusia dan jin neraka yang sama
seperti dalam Al-Quran surat Al-A'rof : 179 :
Artinya : Dan sesungguhnya telah Kami ciptakan untuk isi neraka Jahanam
kebanyakan dari jin dan manusia (untuk mereka yang kafir).
Jin yang beriman dalam proporsi yang sama dengan yang kafir,
keberadaan jin yang beriman ini banyak disebutkan dalam Al-Qur'an diantaranya
dalam QS. Al-Jin : 1-2 :
Artinya : Katakanlah hai Muhammad, 'Telah diwahyukan kepadaku, bahwa
sekelompok jin telah mendengar Al-Qur'an, lalu mereka berkata : Kami telah
mendengarkan pembacaan Al-Qur'an yang menakjubkan. Yang memberi petunjuk kepada
jalan yang benar. Lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan
mempersekutukan seorangpun dengan Tuhan kami.'
Disini sangat jelas bila ada sebagian golongan jin yang mukmin. Termasuk dalam golongan pembangkang adalah :
1). Iblis.
Seperti tertuang dalam ayat Al-Qur'an surat Al-Baqaroh : 34 :
Artinya : Dan ingatlah ketika Kami berfirman kepada malaikat; Bersujudlah
kepada Adam; Maka mereka bersujud selain daripada Iblis.
Bangsa Iblis ini golongan jin yang sangat jahat, bahkan Allah
telah menangguhkan umurnya hingga akhir zaman dalam tugasnya untuk menyesatkan
manusia, seperti yang tertulis dalam Al-Quran surat Shad : 80-81:
Artinya : Allah berfirman : 'Sesungguhnya kamu (bangsa iblis) termasuk orang-orang yang
diberi tangguh, sampai kepada hari yang telah ditentukan waktunya (hari
kiamat)'.
2). Syaitan.
Seperti tertuang dalam ayat Al-Qur'an surat Al-An'am : 112 :
Kutipannya : Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap nabi itu musuh, yaitu
syaitan dari bangsa manusia (orang yang memiliki sifat dasar seperti
syaitan) dan dari bangsa jin.
3). Dan banyak lainnya. Seperti Ifrit, Maradah, A'wan, Ghawwashun, Thayyarun, Tawabi', Qurona',
'Ammar dsb. Dimana mereka bertugas untuk menipu daya manusia agar
mengikuti jejak mereka nantinya, yaitu menghuni neraka jahanam.
✔ Mengantisipasi Godaan Jin Kafir.
Nabi Saw, pernah bersabda tentang hal-hal yang paling ditakuti dan
menjadi musuh bagi bangsa jin pembangkang (Kafir) :
- Takut kepada Nabi.
- Seorang imam (pemimpin) yang adil.
- Orang kaya yang merendah hati.
- Pedagang yang jujur.
- Orang alim yang menjalankan sholat dengan khusyu'.
- Seorang mukmin yang memberikan nasehat yang baik.
- Mukmin yang sayang kepada sesamanya.
- Orang yang bertaubat dan konsisten dalam tobatnya
- Orang yang menjaga dirinya dari hal-hal yang haram.
- Orang yang selalu suci (berthaharoh).
- Mukmin yang dermawan
- Mukmin yang baik akhlaknya (tingkah lakunya).
- Mukmin yang berguna bagi seluruh umat ciptaan Allah.
- Orang yang hafal Al-Qur'an dan selalu membacanya.
- Orang yang selalu sholat tengah malam, ketika orang lain tidur.
Saya pernah membaca buku 'Godaan Syaitan' karya Md. Ali Alhamidy,
dimana ditulis ketika Surat Ali Imran ayat 135, 136 diturunkan, terjadilah
sesuatu yang menggemparkan bagi para syaitan yang menjadi anak buah Iblis. Sang
Iblis terdengar meraung-raung menggelegar sehingga terdengar keseluruh jagad
raya ini. Para syaitan keheranan dan mendatangi rajanya sang Iblis tersebut.
Ada hal apakah yang mengakibatkan rajanya menjadi sangat gusar '
Setelah mereka mendatangi rajanya, akhirnya sang raja memberitahu
bila telah turun ayat Al-Qur'an yang sangat merugikan golongan mereka (para jin
kafir/pembangkang), yaitu bahwa seseorang yang berdosa, bila ia ingat akan
Tuhan, artinya ingat dan sadar akan kesalahannya, lalu dia minta ampun kepada
Allah, kemudian tidak melanjutkan lagi segala kesalahan yang telah disadarinya
tersebut, maka dia akan diberi ampun oleh Tuhan. Dengan demikian maka sekarang
tidak ada gunanya menggoda manusia, karena kalau manusia lantas tobat, maka
sia-sialah usaha mereka.
Berikut adalah surat Ali Imran ayat 135 & 136 :
Artinya : Dan orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau
menganiaya diri sendiri (sengaja berbuat dosa), mereka ingat akan Allah, lalu
memohon ampun terhadap dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa
selain daripada Allah ' Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu,
sedang mereka mengetahui. Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka
dan surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal
didalamnya dan itulah sebaiknya pahala orang yang beramal.
Dan pada saat itu juga mereka berkumpul dan bermusyawarah
bagaimana caranya supaya turunnya ayat itu menjadi sia-sia juga bagi umat
manusia.
Kemudian diputuskan untuk menggoda manusia dengan cara setelah
mereka berbuat dosa, supaya malas bertobat. Kemudian membisiki dengan kata-kata
manis seperti : 'Besok sajalah bertobatnya kalau hatinya sudah tenang', karena
kita masih muda, masih ingin senang-senang dan ingin menikmati hidup. Bila
nanti semua keinginan kita terpuaskan, maka tentunya pintu tobat selalu terbuka
bagi Allah SWT Dan mereka juga menugaskan beberapa syaitan baik dari golongan
jin maupun manusia, untuk menjaga dan meneliti kondisi orang-orang tersebut
agar selalu berbuat dosa, tanpa pernah bertobat, dengan menimbulkan
masalah-masalah dan kesenangan-kesenangan baru.
Sedang bagi golongan kafir yang ingin segera bertobat dan menjadi
mukmin selalu diberikan pandangan-pandangan keliru tentang Islam, bahkan dengan
jalan mem-palsu-kan bentuk Allah yang maha esa; seperti mencintai dan
menyenangi 'perwujudan' Allah dalam bentuk-bentuk tertentu, mengganggap segala
nik'mat dunia sebagai anugerah dari Allah, dsb; agar mereka semakin engan untuk
menjadi mukmin.
Dan keputusan yang terakhir adalah agar manusia selalu menganggap
terhadap dosa-dosanya sebagai hal yang baik, tidak terasa kalau salah. Maka
dihiasilah amal perbuatan manusia tersebut dengan sutera halus sehingga orang
yang berbuat salah itu bila diperingatkan tidak akan menyadari akan
kesalahannya. Orang yang menasehati bahkan akan dianggap sebagai musuhnya,
karena mereka menganggap apa yang mereka kerjakan adalah benar belaka.
Maka dengan keputusan ini bergembiralah hati sang Iblis dan anak
buahnya, para syaitan.
✔ Membentengi diri dari Godaan Jin Kafir.
Hati manusia, sebagai perwujudan dari roh yang telah Allah isikan
kedalam jasad manusia, memiliki fitrah dan keinginan. Didalamnya terdapat
malaikat dan syaitan yang saling membisiki dengan hal-hal baik dan jahat. Jika
perbuatan baik kita lebih dominan, maka malaikat berperan lebih banyak dalam
hidup kita, demikian juga sebaliknya.
Tentang adanya syaitan yang mengganggu manusia, Nabi SAW, pernah
menyatakan :
Artinya : Masing-masing kamu memiliki syaitan,. Lalu para sahabat bertanya
: Apakah engkau juga ' Kemudian Nabi menjawab: Juga aku, hanya saja saya ini
telah ditolong oleh Allah Ta'ala terhadap mereka (para syaitan), sehingga
mereka menjadi mukmin, maka mereka tidak menyuruh kecuali hal yang baik
saja. (HR. Ibnu Mas'ud dan Muslim).
✔ Agar kita tidak diganggu oleh mereka
(para syaitan/jin dari golongan kafir), adalah mengerjakan hal sebagai berikut
:
1). Selalu ber-Taqwa dan dzikir kepada
Allah, karena seperti tertulis dalam QS. Al-A'rof : 201 :
Artinya : 'Sesungguhnya orang-orang yang
bertaqwa, apabila ditimpa kepada mereka sesuatu gangguan was-was syaitan,
mereka teringat (selalu berlindung) kepada Allah, maka ketika itu mereka
menjadi orang-orang yang memiliki pemandangan.'
2). Selalu berdzikir (ingat kepada Allah),
merupakan alat pembasmi yang paling ampuh untuk mengalahkan atau memperkecil
pengaruhnya, seperti yang disabdakan oleh Nabi SAW :
Artinya : 'Syaitan itu meletakkan belalainya
pada hati anak Adam (manusia). Maka jika manusia itu berdzikir, maka syaitan
itu mengendap (tidak dapat berbuat apa-apa), tetapi jika ia lengah dan tidak
mengingat Allah, maka ia (syaitan) akan menelan (menguasai) hatinya (manusia).' (HR. Ibnu Abid-Dunya).
3). Berpuasa dan makan secukupnya, berarti
membentengi masuknya syaitan kedalam hati, seperti yang pernah Nabi SAW katakan
: Artinya : 'Sesungguhnya syaitan itu berjalan
pada manusia lewat tempat jalannya darah. Maka sempitkanlah tempat berjalannya
dengan lapar.' (HR. Ahmad, Al-Bukhari, Muslim serta
Abu Dawud dan Ibnu Majah).
4). Mengerti akan tabi'at (kebiasaan)
mereka yang selalu mengganggu manusia seperti yang tertulis didalam Al-Quran,
upaya syaitan menggunakan berbagai cara untuk mengganggu umat manusia :
Artinya : 'Kemudian demi Allah aku (Iblis)
datangi mereka, dari belakang, kanan, maupun kirinya, dan tidaklah Engkau
jumpai jumlah terbanyak dari mereka, bersyukur kepada Engkau.' (QS. Al-Arof : 16-17).
※ Ya Allah... semoga yang membaca artikel ini :
¤ Muliakanlah orangnya… Yang belum menemukan jodoh semoga lekas dipertemukan... Yang belum mendapatkan keturunan semoga cepat mendapatkannya… Semoga tergerak hatinya untuk bersedekah… Yang laki2 entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid… Bahagiakanlah keluarganya… Luaskan rezekinya seluas lautan… Mudahkan segala urusannya… Kabulkan cita-citanya… Jauhkan dari segala Musibah, Penyakit, Prasangka Keji… Jauhkan dari segala Fitnah, Berkata Kasar dan Mungkar. Aamiin ya Rabbal'alamin.
¤ Muliakanlah orangnya… Yang belum menemukan jodoh semoga lekas dipertemukan... Yang belum mendapatkan keturunan semoga cepat mendapatkannya… Semoga tergerak hatinya untuk bersedekah… Yang laki2 entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid… Bahagiakanlah keluarganya… Luaskan rezekinya seluas lautan… Mudahkan segala urusannya… Kabulkan cita-citanya… Jauhkan dari segala Musibah, Penyakit, Prasangka Keji… Jauhkan dari segala Fitnah, Berkata Kasar dan Mungkar. Aamiin ya Rabbal'alamin.
“Bila kau tak tahan lelahnya belajar maka kau
harus tahan menanggung perihnya kebodohan” (Imam Syafi’i)