★ 1001seputaragamaislam.blogspot.com
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” (QS. Al Imran – ayat :185).
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan(yang ssebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.” (QS. An Biya – ayat : 35).
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan
mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan.” (QS. Al Ankabut –
ayat : 57).
“Dan datanglah sakaratul maut yang
sebenar-benarnya.Itulah yang kamu selalu lari dari padanya.” (QS. Qaf – ayat : 19).
Dari Aisyah semoga Allah meridhainya dia berkata : “Sesungguhnya ada disisi Rasullah shallahu alaihi wasalam satu mangkok air(ember), maka beliau memasukkan tangannya didalam air lalu beliau mengusapkan kedua tangannya kepada mukanya dan beliau berkata : Lailaha illalah sesungguhnya kematian itu ada sakaratnya kemudian beliau menegakkan tangannya dan berkata menuju kepada Allah sampai beliau meninggal.” (H.s Al Bukhari).
Dari Aisyah semoga Allah meridhainya dia berkata : “Sesungguhnya ada disisi Rasullah shallahu alaihi wasalam satu mangkok air(ember), maka beliau memasukkan tangannya didalam air lalu beliau mengusapkan kedua tangannya kepada mukanya dan beliau berkata : Lailaha illalah sesungguhnya kematian itu ada sakaratnya kemudian beliau menegakkan tangannya dan berkata menuju kepada Allah sampai beliau meninggal.” (H.s Al Bukhari).
Dalam
shahih Bukhari disebutkan ketika Rasullah shallahu alaihi wasalam dalam posisi
yang sangat berat menjelang kematian dan mulailah Rasullah mendapatkan
kesedihan/ kesusahan, dan anak beliau Fatimah berkata : “Bersedihlah wahai bapakku, lalu beliau menjawab tidak ada kesedihan/
kesusahan setelah (sakaratul maut ini) atas ayahandamu ini”.
Umar bin Khatab pernah berkata tentang bagaimana kondisi sakaratul maut dengan bertanya kepada Ka’ab, berkata Umar :
“ Wahai kaab ceritakan kepada tentang sakaratul maut!, lalu dia menyetujuinya dan berkata : Baik wahai Amirul mukminin, sakaratul maut ibarat tangkai pohon yang banyak durinya kemudian dimasukan kedalam rongga mulut seseorang maka setiap duri yang ada mengenai setiap urat kemudian tangkai tadi di tarik dengan kuat maka yang terjadi adalah ada duri-durinya yang masih menempel di dalam tubuh kita dan ada yang ketarik juga.”
Umar bin Khatab pernah berkata tentang bagaimana kondisi sakaratul maut dengan bertanya kepada Ka’ab, berkata Umar :
“ Wahai kaab ceritakan kepada tentang sakaratul maut!, lalu dia menyetujuinya dan berkata : Baik wahai Amirul mukminin, sakaratul maut ibarat tangkai pohon yang banyak durinya kemudian dimasukan kedalam rongga mulut seseorang maka setiap duri yang ada mengenai setiap urat kemudian tangkai tadi di tarik dengan kuat maka yang terjadi adalah ada duri-durinya yang masih menempel di dalam tubuh kita dan ada yang ketarik juga.”
Diriwayatkan
dalam satu riwayat ketika Nabi Ibrahim meninggal dunia, maka Allah berkata
kepadanya :
“ Wahai Ibrahim bagaimanakah rasanya kematian ?”
Beliau menjawab : “ Kematian itu seperti besi yang penusuk daging yang panas dimasukkan kedalam kulit yang masih basah kemudian ditarik.”
Kemudian Allah berkata kepadanya : “Wahai Ibrahim sesungguhnya itu sudah diringankan atas diri kamu.”
Diriwayatkan dari Nabi Musa shallahu alai wasalam, ketika ruhnya di tarik oleh Allah ta’ala maka Allah berkata kepadanya, “Wahai Musa bagaimanakah Engkau dapatkan kematian ini?” beliau berkata : Aku dapatkan diriku seperti kambing yang hidup kemudian ia dikuliti dengan pisau yang tajam.”
Seorang sahabat nabi yang bernama Amr bin Ash semoga Allah meridhainya, beliau berkata, “Aku bercita-cita melihat seorang yang berakal nan tegas kemudian sekaratul maut mejumpai dirinya suatu ketika nanti.”, kemudian ketika kejadian yang beliau katakana ini menimpa diri dia ada seorang yang berkata kepadanya : “Wahai Abu Abdillah engkau dulu pernah berkata bahwa engkau bercita-cita ingin melihat seorang yang berakal nan tegas yang telah berada pada posisi sakaratul maut dan kejadian itu sedang menghapirimu sekarang ini, lalu beritahukan kepada kami bagaimana rasanya? Maka beliau menjawab, ”Aku mendapatkan seolah-olah Langit-langit yang tujuh diatasku jatuh menimpa bumi ini dan aku berada diantara keduanya, dan aku dapatkan diriku seperti keluar dari lobang jarum yang amat kecil.”
“ Wahai Ibrahim bagaimanakah rasanya kematian ?”
Beliau menjawab : “ Kematian itu seperti besi yang penusuk daging yang panas dimasukkan kedalam kulit yang masih basah kemudian ditarik.”
Kemudian Allah berkata kepadanya : “Wahai Ibrahim sesungguhnya itu sudah diringankan atas diri kamu.”
Diriwayatkan dari Nabi Musa shallahu alai wasalam, ketika ruhnya di tarik oleh Allah ta’ala maka Allah berkata kepadanya, “Wahai Musa bagaimanakah Engkau dapatkan kematian ini?” beliau berkata : Aku dapatkan diriku seperti kambing yang hidup kemudian ia dikuliti dengan pisau yang tajam.”
Seorang sahabat nabi yang bernama Amr bin Ash semoga Allah meridhainya, beliau berkata, “Aku bercita-cita melihat seorang yang berakal nan tegas kemudian sekaratul maut mejumpai dirinya suatu ketika nanti.”, kemudian ketika kejadian yang beliau katakana ini menimpa diri dia ada seorang yang berkata kepadanya : “Wahai Abu Abdillah engkau dulu pernah berkata bahwa engkau bercita-cita ingin melihat seorang yang berakal nan tegas yang telah berada pada posisi sakaratul maut dan kejadian itu sedang menghapirimu sekarang ini, lalu beritahukan kepada kami bagaimana rasanya? Maka beliau menjawab, ”Aku mendapatkan seolah-olah Langit-langit yang tujuh diatasku jatuh menimpa bumi ini dan aku berada diantara keduanya, dan aku dapatkan diriku seperti keluar dari lobang jarum yang amat kecil.”
Diriwayatkan
oleh Aslam budak dari Umar bin Khatab, beliau berkata : “ Apabila seorang mukmin masih memiliki dosa didunia ini dan amalannya
belum bisa menggugurrkan dosa tersebut maka akan terbalas dan terhapus dengan
sakaratul maut yang dia alami, sehingga Allah ta’ala meningkatkan derajatnya
disurga kelak. Dan apabila dia adalah orang yang kafir dengan memiliki amalan
yang baik didunia ini maka sakaratul maut akan dimudahkan untuk dirinya supaya
lengkap rahmat NYA kepada orang kafir tersebut kemudian dimasukkan kedalam api
neraka.”
Disebutkan
dalam kitab al wasid yang ditulis oleh Al wahidi dengan sanadnya sampai kepada
Ibnu Abbas, bahwasannya Rasullah shallahualaihi wasalam berkata : “Semua penyakit itu adalah utusan kematian
maka apabila sudah datang waktunya akan datang kepada dia malaikat maut dan
mengatakan kepadanya : ”Wahai manusia berapa banyak kabar yang engkau dengar?
dan berapa banyak rasul bergantian dating kepadamu? Dan berapa utusan yang
datang kepadamu? Akulah yang membawa kabar kepadamu dan tidak ada yang lainnya,
akulah utusan yang dating kepada dan tidak ada yang lainnya, penuhilah
panggilan tuhanmu meskipun kamu taat/senang atupun kamu mebencinya,” lalu
ketika ruhnya sudah diangkat mereka semua berteriak, dan malaikat itu berkata :
Kenapa kalian berteriak dan atas siapakah kalian menangis ? demi Allah aku
tidak mendzalimi dan mengambil umur kalian, dan aku tidak memakan rizki kalian akan
tetapi Allah yang memanggil kalian terserahlah kalian mau menangis karena aku
akan kembali lagi bertemu dengan kalian sehingga tidak ada seorangpun diantara
kalian didunia ini.”
Dari
Abdullah bin Umar semoga Allah meridhainya : dari Rasullah shallohualaihi
wasalam beliau berkata : “Sesungguhnya
Allah menerima taubat seorang hamba selama nyawa belum samapi kepada tenggorokan.”
(H.r Ibnu Majah dan At Tirmidzi) dan mengatakan Hadits ini adalah hasan.