___1001seputaragamaislam.blogspot.com___
Sholat
merupakan sarana seorang hamba melakukan perbaikan rohani dengan Allah SWT,
dengan perbaikan rohani tersebut diharapkan manusia mampu untuk merekontruski
kahidupan pribadi, keluarga, dan sosial kearah yang positif. Namun sayang
kedahsyatan ibadah sholat yang Allah anugerahkan kepada umat manusia tidak
mampu dilakukan dengan senang hati tetapi malah menjadikan sebuah beban yang
berat dalam hidupnya.
Sering kita jumpai dalam pergaulan sesama umat islam
adanya kata-kata kurang sreg ketika mendegarkan adzan yang dikumandangkan oleh
muadzin. Melihat fenomena tersebut seorang pemikir Islam ‘Imad ‘Ali ‘Abdus Sami’ Husain
Doktor Bidang Dakwah dan Tsaqofah Islamiyah Universitas Al-Ahzar Kairo, menulis
buku dengan judul Keajaiban Sholat Subuh : Menguak Misteri Kemuliaan
dalam Sholat Subuh.
Dalam
tulisan ini beliau mengungkapkan bahwa ada banyak manfaat yang bisa diperoleh ketika melakukan ibadah sholat terutama
sholat subuh :
✔
Pertama,
Terapi Jiwa
Sebagaimana
disabdakan oleh Rasulullah SAW :
“Batas antara kita dengan orang-orang munafik
adalah menghadiri sholat isyak dan subuh, sebab orang-orang munafik tidak
sanggup menghadiri kedua sholat tersebut” (Muwattho’ Imam Malik). “Sholat
terberat bagi orang-orang munafik adalah sholat Isyak dan subuh. Padahal
seandainya mereka mengetahui pahala pada kedua sholat tersebut, tentu mereka
akan mendatanginya walaupun harus merangkak” (HR. Ahmad).
Diriwayatkan dari ‘Abdullah bin Mas’ud RA., ia berkata, “Kami melaksanakan sholat Subuh
berjamaah bersama Nabi SAW, dan tidak ada yang tidak ikut serta selain orang
yang sudah jelas kemunafikannya”.
Dari
beberapa riwayat diatas memberi peringatan kepada kita bahwa manfaat yang
pertama dari sholat subuh adalah membersihkan jiwa kita dari sifat munafik,
karena munafik merupakan salah satu kategori manusia disebut sakit jiwanya. Orang
munafik adalah seorang yang dalam hidupnya selalu senantiasa mencampuradukkan
antara yang haq dan yang bathil, ia memiliki dua wajah (kiblat), kiblat yang
positif dan kiblat yang negative. Kadangkala dalam hatinya ingin berbuat baik
baik tetapi jiwa, pikiran dan fisiknya tidak mampu untuk menyambut kemauan hati
tersebut.
Sehingga
orang munafik dalam hidupnya selalu dalam keadaan jiwa yang gelisah. Jiwanya
tidak merasa tenang maupun tentram, yang ada di benaknya adalah keragu-raguan,
malas, putus asa, patah semangat, mencari muka dan selamat hanya untuk dirinya
sendiri. Yang dikeluarkan dari mulutnya adalah ucapan-ucapan hanya untuk cari
muka, aktifitas yang dilakukan hanya dalam rangka untuk membuat pimpinan
senang. Sholat subuh yang diperintahkan Allah SWT kepada umat muslim merupakan
terapi ruhani untuk menyucikan jiwanya dari penyakit munafik tersebut, sehingga
kita menjadi manusia yang bermanfaat hidupnya baik di dunia maupun di akherat,
baik di bumi maupun di langit.
✔
Kedua,
Terapi Aqal
Sebagaimana
firman-Nya :
“Demi
fajar, Dan malam yang sepuluh, Dan yang genap dan yang ganjil, Dan malam bila
berlalu Pada yang demikian itu terdapat sumpah (yang dapat diterima) oleh
orang-orang yang berakal”. (Q.S. Al-Fajr, 89 : 1-5)
Penulis
tafsir Fi Zhilalil Qur’an (Sayyid Qutub RA.) berkata setelah menyebutkan
ayat-ayat ini, “Ayat-ayat ini bukan
sekedar kata-kata dan lafazh, ia adalah nafas-nafas yang terkandung dalam waktu
fajar, dan titik-titik embun yang bercampur dengan wewangian, seruan
keselamatan yang melegakan hati, bisikan lembut untuk ruh, sentuhan yang
diarahkan kepada hati, itulah udara fajar, udara yang familiar dan sangat
menyenangkan, disaat spirit ibadah yang khusyuk bertemu dengan nafas alam yang
tenang, di saat ruh-ruh yang tunduk beribadah dan ruh-ruh malam hari pilihan
serta ruh fajar yang indah saling memberikan respon. Waktu fajar, yang merupakan
saat-saat kehidupan mulai bernafas dalam kemudahan, kegembiraan, senyuman,
keakraban, kecintaan, dan kerelaan hati. Saat dimana alam yang tertidur mulai
bangun pelan-pelan seolah-olah nafasnya saling berbisik, dan seolah suasana
merekahnya adalah do’a”.
Waktu
fajar merupakan kondisi yang menyehatkan, karena pada waktu itu tumbuh-tumbuhan
sedang mengeluarkan oksigen yang masih bersih yang sangat bermanfaat bagi
kehidupan (manusia). Oksigen tersebut yang akan menyegarkan tubuh. Selain itu
dengan menghirup udara yang masih bersih dan segar akan menjadikan otak menjadi
fresh, dengan kondisi otak yang segar seseorang akan mampu untuk berfikir yang
jernih dan mampu memaknai kegiatan pada hari tersebut. Begitu juga sebaliknya
apabila waktu fajar belum melakukan sholat subuh (sampai subuhnya kesiangan),
maka akan mengakibatkan tubuh menjadi lelah dan capek, pikiran suntuk jiwa
tidak tenang yang akan membawa akibat kepada kacau-balau agenda kegiatan pada
hari itu.
✔
Ketiga,
Terapi Finansial
Seorang
hamba, walau sezuhud apapun dan sangat tidak peduli dengan urusan dunia, ia
tetap senang kalau lapang rezekinya. Minimal mencukupi kebutuhan diri sendiri,
untuk menyelamatkan muka dari hinanya meninta-meminta. Dan demi Allah, untuk
mencapai ini jalannya adalah dengan menaati Allah.
Pernah suatu ketika Nabi SAW sholat Subuh, begitu selesai beliau pun kembali ke
rumah dan mendapati putrinya, Fathimah, sedang tidur. Maka beliaupun
membalikkan tubuh Fathimah dengan kaki beliau, kemudian mengatakan kepadanya, “Hai
Fathimah, bangun dan saksikanlah rezeki Robbmu, karena Allah SWT
membagi-bagikan rezeki para hamba antara sholat Subuh dan terbitnya matahari” (HR. Mundziri).
Ini
bukan berarti orang yang pergi melaksanakan sholat Subuh pasti pulang dengan
kantong penuh uang, seperti asumsi para penyembah dunia dan budak uang, atau
seperti dikatakan orang-orang yang suka mempermainkan bahwa setelah matahari
terbit berarti terputus sudahlah rezeki! Bukan sama sekali bukan. Tetapi yang
dimaksud adalah bahwa ketaatan kepada Allah SWT dengan cara menjaga untuk terus
ikut dalam sholat Subuh berjamaah secara konsisten, akan mendatangkan taufik
dari Allah SWT, sehingga nantinya seorang hamba memperoleh keridloan dan
kelurusan dari Rabbnya, yang pada gilirannya ia akan menghabiskan sisa harinya
dalam pertolongan dan kemudahan dari Allah dalam urusan-urusannya.
Memang benar, taat kepada Allah SWT sudah cukup menjadi jaminan kantong ini
pasti terisi penuh dengan uang. Bagaimana tidak, sementara Allah sendiri telah
berfirman :
“Barangsiapa
bertakwa kepada Allah niscaya dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan
memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan barangsiapa yang
bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.
Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya
Allah Telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu” (QS.
ATh-Tholaq, 65: 2-3).
Akhir-akhir
ini, betapa banyak manusia yang tidak menjaga adab dengan baik terhadap Allah
SWT, Sang Pencipta, padahal penyebabnya adalah kemalasan mereka sendiri.
Misalnya, seseorang pergi utnuk menyelesaikan salah satu urusannya, tetapi
kebutulan tidak berjalan dengan baik, maka tiba-tiba saja ia memaki hari, mengkabinghitamkan
ini dan itu tanpa mau mengoreksi kekurangan yang ada pada dirinya.
Allah
SWT memberitahukan kepada kita bahwa rezeki bias bertambah dengan ketaatan dan
berkurang dengan kemaksiatan. Firman-Nya : “Jikalau
sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, Pastilah kami akan
melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka
mendustakan (ayat-ayat kami) itu, Maka kami siksa mereka disebabkan
perbuatannya” (QS. Al-‘Arof, 7: 96).
Firman-Nya
yang lain : “Dan
sekiranya mereka sungguh-sungguh menjalankan (hukum) Taurat dan Injil dan (Al
Quran) yang diturunkan kepada mereka dari Tuhannya, niscaya mereka akan
mendapat makanan dari atas dan dari bawah kaki mereka. diantara mereka ada
golongan yang pertengahan. dan alangkah buruknya apa yang dikerjakan oleh
kebanyakan mereka” (QS.
Al-Maidah, 5 : 66).
Nabi Muhammad SAW, Sang Nabi yang jujur dan terpercaya, mengabarkan kepada kita
kalau Allah telah mewahyukan kepada beliau bahwa satu jiwa tidak akan mati
sampai ia habiskan jatah rezekinya, setelah itu beliau perintahkan kita dengan
sabdanya, “Maka bertakwalah kepada Allah, dan perbaguslah cara mencari rezeki.
Jika rezeki salah seorang dari kalian lambat, maka janganlah ia mengejarnya
dengan melakukan kemaksiatan kepada Allah, karena anugerah Alla tidak dicapai
dengan maskiat” (HR. Hakim).
Adapun
para pencari akhirat, mereka memiliki anggapan berbeda kaitannya dengan rezeki
yang ada di anatara sholat Subuh hingga terbitnya matahari. Mereka melihat
diberikannya taufik untuk bisa sholat Subuh saja sudah merupakan rezeki
terbesar. Kalau setelah itu ia diberi kemudahan untuk berdzikir setelah sholat
Subuh hingga terbitnya matahari, berarti Allah telah memberikan rezeki terbaik
kepadanya.
Hari
ini, banyak sekali orang yang memperbincangkan produktivitas kerja dan
program-program untuk memacu diri kepada kemajuan dan peradaban. Demi Allah
produktivitas tidak mungkin bisa diraih oleh seseorang apabila tidak diawali
dengan sholat subuh, karena pada waktu subuh sampai terbitnya matahari itulah
Allah membagikan rezeki kepada hamba-hamba-Nya. Seorang manusia yang taat kepada
Allah serta taat menjalankan sholat yang telah diperintahkan maka yakinlah
bahwa kehidupan di dunia pasti akan terjamin. Begitu pula sebaliknya apabila
seseorang lalai atau sampai lupa melakukan sholat subuh maka tunggullah
kefaqiran yang akan menghimpit kehidupannya.
Sumber
: http://arsitek-peradaban.abatasa.co.id/
※ Ya Allah... semoga
yang membaca artikel ini :
¤ Muliakanlah orangnya
¤ Yang belum menemukan jodoh semoga lekas dipertemukan
¤ Yang belum mendapatkan keturunan semoga cepat mendapatkannya
¤ Semoga tergerak hatinya untuk bersedekah
¤ Entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid
¤ Bahagiakanlah keluarganya
¤ Luaskan rezekinya seluas lautan
¤ Mudahkan segala urusannya
¤ Kabulkan cita-citanya
¤ Jauhkan dari segala Musibah, Penyakit, Prasangka Keji
¤ Jauhkan dari segala Fitnah, Berkata Kasar dan Mungkar.
Aamiin ya Rabbal'alamin
¤ Muliakanlah orangnya
¤ Yang belum menemukan jodoh semoga lekas dipertemukan
¤ Yang belum mendapatkan keturunan semoga cepat mendapatkannya
¤ Semoga tergerak hatinya untuk bersedekah
¤ Entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid
¤ Bahagiakanlah keluarganya
¤ Luaskan rezekinya seluas lautan
¤ Mudahkan segala urusannya
¤ Kabulkan cita-citanya
¤ Jauhkan dari segala Musibah, Penyakit, Prasangka Keji
¤ Jauhkan dari segala Fitnah, Berkata Kasar dan Mungkar.
Aamiin ya Rabbal'alamin
¤ Salam sayang buat istri & anak tercinta :
“Siti Nurjanah &
Rachmad Hidayatullah”